Semen Padang batasi produksi akibat kelebihan pasok

id Semen Padang,kelebihan pasok semen padang,Berita sumbar,Berita padang

Semen Padang batasi produksi akibat kelebihan pasok

Padang (ANTARA) - PT Semen Padang menahan diri untuk berproduksi secara optimal disebabkan kelebihan pasok semen secara nasional dan ketidakseimbangan antara permintaan dengan penawaran ini menyebabkan terjadinya persaingan ketat antarpabrikan.

Direktur Keuangan dan Umum PT Semen Padang Oktaweri dalam penyampaiannya pada acara tour pimpinan redaksi media dari Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi dan Bengkulu di Wisma Indarung, Kamis, menyatakan, sejak 40 tahun diproyeksikan pembangunan infrastruktur akan berlangsung pesat sehingga pemain baru di industri semen ini berlomba dan bermunculan juga pabrik baru, namun ketika pabrik selesai permintaan tidak setinggi yang diproyeksikan.

"Kelebihan pasokan ini diperparah dengan musibah COVID-19 serta harga batubara yang terus mengalami kenaikan dalam beberapa waktu terakhir dan berdampak pada peningkatan biaya produksi. Untuk itulah manajemen terus berusaha mendekatkan diri ke konsumen agar bisa tetap eksis dan tumbuh," ujar Oktoweri yang dikenal dekat dengan wartawan itu.

Ia menyatakan secara geografis letak pabrik Semen Padang yang berada di tengah pulau Sumatera cukup menguntungkan artinya distribusi semen ke daerah sekitarnya seperti Riau, Jambi, Bengkulu dan Kepri relatif dekat dijangkau, sementara pemain lain disana belum ada. "Sekitar 80 persen dari produksi PT Semen Padang sebesar 8,9 juta ton per bulan dipasarkan di lima provinsi itu," jelasnya.

Manajemen PT Semen Padang mengambil langkah strategis menghadapi kelebihan pasokan semen di Tanah Air agar tetap bisa beroperasi dengan efisien dan efektif dan tetap kompetitif menghadapi persaingan diantaranya di sisi operasional dengan menjaga biaya produksi lebih rendah dari yang ditargetkan, strategi operational exellence yang dikampanyekan dan sosialisasikan kepada karyawan juga merupakan bagian dari upaya menekan biaya produksi

Strategi Operational Exellence ini, untuk mendorong pabrik beroperasi dengan lancar pada kapasitas maksimum dan hari jalan maksimum, sehingga volume atau jumlah produksi meningkat yang pada gilirannya akan menekan indeks batubara dan biaya listrik rupiah per ton. Kemudian juga diupayakan menekan kehilangan dalam kegiatan operasional, dan meningkatkan pemanfaatan gipsum purified.

Menurut Oktoweri perusahaan menerapkan stop stand by ready to run Pabrik Indarung II/III yang merupakan strategi manajemen dalam menghadapi situasi pasar semen yang relatif rendah.

Pabrik semen yang berdiri sejak 1910 dan merupakan pabrik semen pertama di Indonesia dan Asia Tenggara telah digunakan untuk berbagai pembangunan infrastruktur di Indonesia, termasuk berbagai negara lainnya di dunia menggunakan semen dari pabrik PT Semen Padang.

"Jadi, begitu banyak sejarah dari Semen Padang ini. Terutama Pabrik Indarung 1 yang didirikan pada 18 Maret 1910 dan dulunya bernama NV Nederlandsch-Indische Portland Cement Maatschappij atau NIPCM. Berbagai bangunan monumental di Indonesia dibangun menggunakan semen dari Pabrik Indarung 1 ini. Sampai sekarang, berbagai bangunan monumental tersebut masih kokoh berdiri," kata Oktoweri.

Untuk itu, katanya melanjutkan, dengan kehadiran para pimpinan media sejumlah provinsi di Sumatera ini, Semen Padang pun akan terbuka menyampaikan informasi tentang Indarung 1 yang saat ini telah direkomendasikan oleh Tim Ahli Cagar Budaya Nasional untuk ditetapkan sebagai Cagar Budaya Peringkat Nasional.

Kapasitas produksi semen menurut data ASI berjumlah 116 juta ton sementara konsumsi hanya 71,78 juta ton sehingga sisa produksi mencapai 44,21 juta ton dan utilisasi pabrik tertekan jadi dibawah 60 persen.

Pasar Semen saat ini diperebutkan oleh 16 perusahaan semen besar mulai dari PT Semen Padang, Semen Gresik, Semen Tonasa, Indocement Tunggal Perkasa, Solusi Bangun Indonesia, Cemindo Gemilang, Conch cement, Bosowa Maros, Semen Baturaja, Jui Shin Indonesia, Sinar Tambang Artalestari, Semen Jawa, Semen Kupang, Semen Singa Merah dan Semen Grobongan.