Padang (ANTARA) - Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Keperawatan Universitas Andalas (Unand) Padang melakukan skrining faktor risiko penyakit tidak menular pada remaja.
"Peningkatan PTM seperti diabetes, hipertensi dan penyakit jantung saat ini tidak hanya ditemukan pada usia dewasa namun juga ditemukan di kalangan remaja. Gaya atau pola hidup remaja menjadi salah satu faktor resiko munculnya PTM di kalangan remaja," kata Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Keperawatan Unand Hema Malini, S.Kp, MN, Ph.D di Padang, Rabu.
Menurut dia Prevalensi Penyakit Tidak Menular (PTM) meningkat setiap tahun dan menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
Pola makan yang tidak sehat seperti mengonsumsi makanan siap saji, kurang konsumsi sayur dan buah, minuman bersoda, kurang aktivitas fisik, merokok menjadi faktor resiko yang bisa mengakibatkan munculnya PTM.
Karena semakin meningkatnya kejadian PTM di kalangan remaja, diperlukan deteksi dini atau skrining untuk mengenali penyakit tersebut.
Ia mengemukakan skrining faktor risiko penyakit tidak tidak menular menjadi salah upaya yang dapat dilakukan sebagai upaya upaya preventif dan promotif dalam mengendalikan penyakit tidak menular sehingga apabila ada remaja yang terkena penyakit dapat dilakukan pencegahan dan penangan sedini mungkin.
Oleh sebab itu pihaknya melakukan kegiatan skrining penyakit tidak menular kepada remaja di Sekolah Menengah Atas (SMA) 4 Padang.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 25 Oktober 2022 di SMA 4 Padang meliputi kegiatan timbang berat badan, ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, perhitungan indeks massa tubuh (IMT).
Selain itu juga dilakukan survei kesehatan dengan mengisi kuesioner untuk menggali informasi meliputi riwayat sakit yang diderita keluarga, apakah ada yang menderita diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung dan kanker. Selain itu juga digali informasi tentang kebiasaan siswa seperti gaya hidup, ataupun pola makan.
Nantinya, data hasil skrining ini akan dianalisis dan akan disampaikan kepada pihak sekolah sebagai umpan balik dan upaya tindak lanjut terhadap hasil skrining tersebut.
"Dengan demikian dapat dijadikan bahan acuan untuk mengambil keputusan kegiatan apa saja yang dapat dilakukan dalam rangka mencegah terjangkitnya PTM berdasarkan hasil skrining," kata dia
Skrining dilakukan oleh Hema Malini, S.Kp, MN, Ph.D dan Devia Putri Lenggogeni, M.Kep., Ns.Sp.Kep.MB.