Pemkot Pariaman ajukan anggaran belanja pada RAPBD 2023 capai Rp685,6 miliar
Padang (ANTARA) - Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat mengajukan anggaran belanja dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) 2023 mencapai Rp685,6 miliar untuk dibahas DPRD setempat.
"RAPBD 2023 merupakan tahun terakhir dari periode kepemimpinan kami. Oleh karena itu pada 2023 kami fokus untuk menuntaskan target-target RPJMD 2018-2023," kata Wali Kota Pariaman Genius Umar pada Rapat Paripurna Penyampaian Nota Penjelasan Wali Kota Pariaman tentang Ranperda APBD 2023 di Pariaman, Senin.
Ia merincikan perkiraan belanja operasi untuk tahun anggaran 2023 sebesar Rp510,6 miliar yang terdiri dari belanja pegawai dianggarkan sebesar Rp307,9 miliar.
Lalu belanja barang dan jasa dianggarkan sebesar Rp196,3 miliar, belanja hibah semula dianggarkan sebesar Rp5,2 miliar, dan belanja bantuan sosial dianggarkan sebesar Rp1,051 miliar.
Sedangkan untuk perkiraan belanja modal untuk tahun anggaran 2023 sebesar Rp92,1 miliar yang terdiri dari belanja modal tanah dianggarkan sebesar Rp120 juta, belanja modal peralatan dan mesin dianggarkan sebesar Rp12,3 miliar, belanja modal gedung dan bangunan dianggarkan sebesar Rp55,5 miliar,
Selanjutnya belanja modal jalan, jaringan, dan irigasi dianggarkan sebesar Rp23,6 miliar, belanja modal aset tetap lainnya dianggarkan sebesar Rp472,7 juta.
Untuk perkiraan belanja tidak terduga tahun anggaran 2023 dianggarkan sebesar Rp1,5 miliar dan perkiraan belanja transfer dianggarkan Rp81,3 miliar yang terdiri dari belanja bagi hasil Rp3,1 miliar dan belanja bantuan keuangan Rp78,2 miliar.
Sedangkan perkiraan pendapatan daerah sebesar Rp639,7 yang terdiri dari perkiraan pendapatan asli daerah (PAD) dianggarkan Rp50,8 miliar, penerimaan dana transfer direncanakan dianggarkan Rp582,9 miliar, dan perkiraan lain-lain pendapatan daerah yang sah Rp6 miliar.
PAD tersebut bersumber dari pendapatan pajak daerah Rp10,9 miliar, hasil retribusi daerah Rp15,3 miliar, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dianggarkan Rp6,9 miliar, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah dianggarkan sebesar Rp17,5 miliar.
Lalu untuk penerimaan dana transfer bersumber dari pendapatan transfer pemerintah pusat dianggarkan sebesar Rp546,4 miliar, pendapatan transfer antar daerah dianggarkan sebesar Rp36,4 miliar.
"Kalau kita bandingkan antara pendapatan Rp639,7 miliar dengan belanja Rp685,6 maka terjadi defisit anggaran sebesar Rp45,8 miliar," katanya.
Menurutnya defisit tersebut akan tertutupi dengan penerimaan pembiayaan daerah yang direncanakan dianggarkan sebesar Rp45,8 miliar yang dana tersebut bersumber dari penerimaan pembiayaan sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu.
Sementara itu, Ketua DPRD Pariaman Fitri Nora meminta kepala organisasi perangkat daerah terkait mengikuti setiap kegiatan pembahasan APBD 2023 agar anggaran yang disusun dapat dibahas dengan baik.
"Jangan ada yang keluar daerah dulu," tegasnya.
"RAPBD 2023 merupakan tahun terakhir dari periode kepemimpinan kami. Oleh karena itu pada 2023 kami fokus untuk menuntaskan target-target RPJMD 2018-2023," kata Wali Kota Pariaman Genius Umar pada Rapat Paripurna Penyampaian Nota Penjelasan Wali Kota Pariaman tentang Ranperda APBD 2023 di Pariaman, Senin.
Ia merincikan perkiraan belanja operasi untuk tahun anggaran 2023 sebesar Rp510,6 miliar yang terdiri dari belanja pegawai dianggarkan sebesar Rp307,9 miliar.
Lalu belanja barang dan jasa dianggarkan sebesar Rp196,3 miliar, belanja hibah semula dianggarkan sebesar Rp5,2 miliar, dan belanja bantuan sosial dianggarkan sebesar Rp1,051 miliar.
Sedangkan untuk perkiraan belanja modal untuk tahun anggaran 2023 sebesar Rp92,1 miliar yang terdiri dari belanja modal tanah dianggarkan sebesar Rp120 juta, belanja modal peralatan dan mesin dianggarkan sebesar Rp12,3 miliar, belanja modal gedung dan bangunan dianggarkan sebesar Rp55,5 miliar,
Selanjutnya belanja modal jalan, jaringan, dan irigasi dianggarkan sebesar Rp23,6 miliar, belanja modal aset tetap lainnya dianggarkan sebesar Rp472,7 juta.
Untuk perkiraan belanja tidak terduga tahun anggaran 2023 dianggarkan sebesar Rp1,5 miliar dan perkiraan belanja transfer dianggarkan Rp81,3 miliar yang terdiri dari belanja bagi hasil Rp3,1 miliar dan belanja bantuan keuangan Rp78,2 miliar.
Sedangkan perkiraan pendapatan daerah sebesar Rp639,7 yang terdiri dari perkiraan pendapatan asli daerah (PAD) dianggarkan Rp50,8 miliar, penerimaan dana transfer direncanakan dianggarkan Rp582,9 miliar, dan perkiraan lain-lain pendapatan daerah yang sah Rp6 miliar.
PAD tersebut bersumber dari pendapatan pajak daerah Rp10,9 miliar, hasil retribusi daerah Rp15,3 miliar, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dianggarkan Rp6,9 miliar, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah dianggarkan sebesar Rp17,5 miliar.
Lalu untuk penerimaan dana transfer bersumber dari pendapatan transfer pemerintah pusat dianggarkan sebesar Rp546,4 miliar, pendapatan transfer antar daerah dianggarkan sebesar Rp36,4 miliar.
"Kalau kita bandingkan antara pendapatan Rp639,7 miliar dengan belanja Rp685,6 maka terjadi defisit anggaran sebesar Rp45,8 miliar," katanya.
Menurutnya defisit tersebut akan tertutupi dengan penerimaan pembiayaan daerah yang direncanakan dianggarkan sebesar Rp45,8 miliar yang dana tersebut bersumber dari penerimaan pembiayaan sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu.
Sementara itu, Ketua DPRD Pariaman Fitri Nora meminta kepala organisasi perangkat daerah terkait mengikuti setiap kegiatan pembahasan APBD 2023 agar anggaran yang disusun dapat dibahas dengan baik.
"Jangan ada yang keluar daerah dulu," tegasnya.