BNPB pastikan membantu 1.111 unit rumah rusak berat akibat gempa di Pasbar

id BNPB,korban gempa di Kajai Pasaman Barat,Berita pasbar,Berita sumbar

BNPB pastikan membantu 1.111 unit rumah rusak berat akibat gempa di Pasbar

BNPB satu meninjau korban gempa di Kajai Pasaman Barat dan memastikan membantu 1.111 unit rumah rusak berat. (Antara/Altas Maulana). 

Pariaman (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia (RI) memastikan membantu 1.111 unit rumah rusak berat akibat gempa bumi di Kabupaten Pasaman Barat dengan bukti telah mengirimkan Rp 27.775.000.000 kepada Pemkab setempat.

"Saat ini pembangunan sudah dimulai dengan sistem aplikator reimburse atau penggantian biaya," kata Kepala BNPB Suharyanto di Simpang Empat saat melakukan kunjungan kerja dan monitoring serta evaluasi penanggulangan bencana alam gempa bumi d Pasaman Barat, pada, Senin.

Ia menegaskan setiap daerah harus memahami kondisi daerahnya masing-masing, sehingga ketika terjadi bencana penanganan dapat segera ditangani dan tidak memerlukan waktu yang lama.

"Ketika terjadi bencana kita harus cepat tanggap, lakukan gerakan dengan cepat, data korban dan kerugian dengan cepat. Jangan buat masyarakat lama menunggu," katanya.

Kejadian gempa di Pasaman Barat, katanya, sudah 8 bulan lamanya. Jangan sampai penanganan yang ini belum tuntas, sudah datang lagi bencana yang lain.

"Namun, kita tidak mengharapkan hal itu. Semoga bencana gempa tidak lagi terjadi di Pasaman Barat," ujarnya.

Ia menyebutkan, pihaknya telah menerima data rumah rusak berat dari Pemkab Pasaman Barat sebanyak 1.111 unit dengan total bantuan satu unit senilai Rp 50 juta.

Pelaksanaan Dana Siap Pakai (DSP) BNPB berupa bantuan dana stimulan perbaikan rumah rusak berat juga telah ditransfer ke rekening virtual account yang telah dibuat pada BRI Cabang Simpang Empat dan telah diterima transfer dana DSP dari BNPB sejumlah Rp 27.775.000.000 pada tanggal 29 September.

"Sejumlah dana itu untuk pembangunan rumah rusak berat sekitar 50 persen. Saat ini sedang dibangun sebanyak 30 unit untuk kunjungan presiden dengan sistem reimburse yang dibantu oleh aplikator. Tentunya rumah ramah gempa," katanya.

Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah mengatakan Pemkab Pasaman Barat diminta untuk berkoordinasi dengan BNPB dan BPKP, sehingga masyarakat tidak lama menunggu.

"Pemkab juga kita harapkan untuk membuat peraturan daerah tentang bencana terutama untuk daerah rawan gempa. Daerah juga harus tanggap dalam menyikapi dan menyelesaikan bencana alam yang terjadi," katanya.

Sementara itu Bupati Pasaman Barat Hamsuardi mengucapkan terima kasih atas kunjungan dan bantuan dari pemerintah pusat terutama untuk 1.111 unit rumah rusak berat dengan bantuan satu unit Rp 50 juta, rusak sedang Rp 20 juta dan rusak ringan berkisar Rp 3 hingga 5 juta.

"Kemudian untuk rumah rusak sedang sebanyak 1.171 unit akan dibantu oleh pemerintah Provinsi Sumbar. Untuk kategori rusak ringan akan dibantu oleh pemerintah daerah dengan data sementara sebanyak 2.172 unit," katanya.***3***