Legisator RI Ade Rezki antisipasi warga Agam tidak jadi korban TPPO

id Legisator RI Ade Rezki,Berita agam

Legisator RI Ade Rezki antisipasi warga Agam tidak jadi korban TPPO

Legislator RI Ade Rezki Pratama menyalami warga Kabupaten Agam Sumatera Barat. BP2MI dan Komisi IX DPR RI menggelar sosialisasi pencegahan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Agam sekaligus membuka kesempatan bekerja ke luar negeri (Antara/Al Fatah)

Agam (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR RI, Ade Rezki Pratama mengingatkan warga Kabupaten Agam untuk tidak menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Hal itu ditegaskan melalui sosialisasi antisipasi dan pencegahan TPPO di Kecamatan Sungai Pua, Agam, Sabtu.

"Pemerintah saat ini membuka peluang lapangan kerja di luar negeri dengan syarat dan ketentuan yang jelas. Kami mendorong agar kompetensi sesuai dengan ijazah yang dimiliki, agar para pekerja Indonesia dapat bekerja dengan gaji besar dan aman," kata Ade Rezki.

Ia mengungkap peluang bekerja di luar negeri tergolong cukup banyak, namun bagi sebagian masyarakat Sumatera Barat masih terhitung minim peminat.

"Karena selama ini ada kesan bekerja di luar negeri tidak baik, itu karena pergi secara ilegal. Maka melalui Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia atau Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) ini resmi dan legal serta terdata dan bekerja sesuai kompetensi," kata Ade.

Menurut Ade Rizki, Pemerintah Indonesia melalui Preside Prabowo secara langsung saat ini aktif memperluas kesempatan kerja di luar negeri melalui lobi internasional.

"Presiden Prabowo Subianto berhasil menjalin kerja sama strategis dengan beberapa negara, termasuk di bidang ketenagakerjaan. Hal ini membuka peluang besar bagi tenaga kerja Indonesia dengan gaji kompetitif dan persyaratan yang sesuai dengan kompetensi mereka," kata Ade.

Kepala Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sumatera Barat, Jupriyadi mengungkap banyaknya peluang kerja di kategori lowongan skill fi sejumlah negara.

"Lowongan berbasis skill kemampuan ada di Jepang, Korea, Jerman dan kerjasama business to business (B2B) dengan Taiwan Hongkong," kata Jupriyadi.

Ia menjelaskan potensi TPPO datang dari godaan dari calo atau orang tidak bertanggung jawab yang mengajak warga untuk bekerja ke luar negeri.

"Mereka dikirm ke luar negeri tapi malah luntang lantung bahkan ada yang mendapat perlakuan kekerasan. Hati-hati dengan oknum non pemerintah dan tidam resmi," kata Jupriyadi.

"Kami mengapresiasi Ade Rezki yang berinisiasi merutinkan sosialisasi TPPO sekaligus membuka edukasi pada warga yang ingin bekerja ke luar negeri. Jika dipatuhi secara aturan maka tidak akan ada masalah, sebaliknya pencari kerja aka mendapatkan kesempatan emas," katanya menambahkan.

Camat Sungai Pua, Susi Karmila menyebut di daerah setempat saat ini terdata ribuan warga yang 30 persennya merupakan usia angkatan kerja.

"Ada 2.700 lebih warga kami yang 30 persennya adalah pencari kerja potensial. Jumlah ini diakui tidak berbanding lurus dengan jumlah lowongan kerja saat ini," kata Susi.

"Dengan adanya sosialisasi ini, warga kami bisa mendapatkan kesempatan ke luar negeri yang sesuai regulasi. Jangan sampai ada warga kami yang menjadi korban TPPO," pungkasnya.