PkM Peternakan Unand, Pemanfaatan Titonia Fermentasi sebagai Hijauan Sumber Protein di Peternakan Sapi Zal Farm Sungai Lareh Padang

id PkM Peternakan Unand

PkM Peternakan Unand, Pemanfaatan Titonia Fermentasi sebagai Hijauan Sumber Protein di Peternakan Sapi Zal Farm Sungai Lareh Padang

Tim PkM Peternakan Unand. (ANTARA/ist)

Padang (ANTARA) -

Persoalan paling mendasar dari budidaya ternak sapi yakni masih kurangnya hijauan sebagai sumber pakan protein yang mengakibatkan pertambahan berat badan kecil dan keuntungan yang didapat rendah.

Salah satu faktor terjadi hal tersebut karena masih minimnya pengetahuan dan keterampilan peternak dalam mencampurkan beragam bahan untuk hijauan pakan meski potensinya terlihat di sekitar.

Hal ini juga terjadi pada Peternakan Afrizal atau Zal Farm di Sungai Lareh, Kecamatan Koto Tangah Padang yang telah membudidayakan sapi selama sepuluh tahun namun secara pertumbuhan berat badan masih kecil.

Akibatnya sapi yang diperjualbelikan khususnya saat musim Idul Adha memiliki bobot badan yang kecil dibanding sapi lain di pasaran.

Inilah yang mendorong tim pengabdian masyarakat dari Fakultas Peternakan Universitas Andalas untuk membantu peternak dalam memperkuat kualitas produksi sapi Afrizal.

Tim yang diketuai oleh Prof. Dr. Ir. Novirman Jamarun, MSc (Ketua), dan Dr. Roni Pazla, S.Pt, MP serta Dr. Ir. Elihasridas, MS sebagai anggota melakukan pengabdian dengan memberikan penyuluhan dan ilmu lewat penguatan kualitas pakan hijauan melalui pemanfaatan Titonia (Tithonia diversifolia).

Alasan menggunakan Titonia yang difermentasikan karena tanaman ini memiliki pertumbuhan yang sangat cepat dan memiliki kandungan gizi yang cukup baik. Kandungan gizi titonia utuh adalah bahan kering 18,4%, protein kasar 19,4%, lemak kasar 5,8%, serat kasar 19,4% sedangkan bagian daun saja mengandung protein kasar lebih tinggi dan serat kasar lebih rendah yaitu protein kasar 25,9% dan serat kasar 14,5 % serta lemak kasar 5,6% dan energi metabolis 2642 kkal/kg.

Meskipun demikian bila tidak difermentasikan menggunakan Kapang Aspergillus, Titonia memiliki Asam Fitat tinggi yang menimbulkan rasa pahit bagi ternak. Dengan difermentasikan, Titonia yang ditambah dedak akan menghasilkan wangi, tekstur lembut dan tidak terkontaminasi.

Pada pengabdian yang akan dilaksanakan selama tiga bulan ini, selain melakukan penyuluhan juga mengajarkan peternak dalam melakukan fermentasi Titonia kemudian mencampurkan dengan bahan Hijauan.

Di samping itu juga diajarkan cara memberikan pakan hijauan yang telah dicampurkan kepada sapi. Lebih lanjut juga akan dipantau dan dievaluasi implementasinya.

Pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan literasi peternak terkait upaya meningkatkan produksi melalui penguatan kualitas pakan dengan penambahan titonia fermentasi yang muaranya dalam meningkatkan taraf pendapatan peternak.

Pengabdian masyarakat ini didanai oleh PNBP Fakultas Peternakan Universitas Andalas.

*) dosen peternakan Unand