Divhumas Polri edukasi mahasiswa Adzkia Padang cegah paham radikal

id Polda Sumbar,Radikal,intoleran,Sumbar

Divhumas Polri edukasi mahasiswa Adzkia Padang cegah paham radikal

Divisi Humas Mabes Polri mengedukasi mahasiswa yayasan Adzkia Kota Padang,Sumatera Barat cara mencegah penyebaran paham radikal, intoleran dan terorisme melalui fokus grup terpumpun yang digelar pada Rabu (31/8). (ANTARA/HO Polda Sumbar)

Padang (ANTARA) - Divisi Humas Mabes Polri mengedukasi mahasiswa yayasan Adzkia Kota Padang,Sumatera Barat dalam mencegah penyebaran paham radikal, intoleran dan terorisme melalui fokus grup terpumpun yang digelar pada Rabu (31/8).

Tim dari Divisi Humas Mabes Polri AKBP Erlan di Padang, Rabu membawa narasumber Nasir Abas yang merupakan mantan narapidana teroris.

Mantan narapidana terorisme, Nasir Abas menyampaikan bahwa pemahaman yang beraliran radikal mengarah kepada terorisme dan intoleran.

Radikalisme sendiri merupakan paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial politik dengan cara kekerasan maupun drastis.

"Terorisme, merupakan perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas yang dapat menimbulkan korban," kata dia.

Ia mengatakan radikalisme yang mengatasnamakan islam mulai terlihat dan yang mana berkeinginan perang melawan pemerintah dan mengganti sistem pemerintahan NKRI menjadi khilafah.

"Berbagai cara kelompok radikal untuk merekrut menjadi kelompoknya. Untuk itu kita jangan sampai terpengaruh dengan ajakan mereka tersebut," kata dia.

Sementara itu Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulistyawan mengatakan Divisi Humas Mabes Polri melakukan kegiatan ini di tiga lokasi, pada hari ini di Kota Padang yakni yayasan Adzkia Padang kemudian dua titik yang lain yaitu di Polres Pariaman dan Polresta Padang pada Kamis (1/9).

Ia mengatakan paham radikal, intoleran dan terorisme ini tetap ada bergerak secara diam-diam dan perlu langkah-langkah untuk menghambat penyebaran paham ini.

Dirinya mengajak masyarakat terutama mahasiswa agar berhati-hati dan mengantisipasi penyebaran paham yang dapat merusak keutuhan bangsa dengan mengganti dasar negara serta melakukan aksi teror.

"Kita berharap masyarakat agar dapat mengetahui dan dapat melakukan aksi pencegahan secara pribadi mencegah paham itu tersebar," kata dia.