Solok (ANTARA) - Kapolres Solok Kota, AKBP Ahmad Fadilan mengungkapkan rasa haru saat pertama kalinya mengikuti upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77 pada tahun ini setelah dipindahtugaskan di Kota Solok, Sumatera Barat.
"Jujur saat mengikuti upacara bendera tadi saya sempat meneteskan air mata bahagia karena bisa mengikuti kembali upacara bendera HUT RI ini secara langsung di lapangan merdeka Kota Solok," ujar Fadilan di Solok, Rabu.
Ia mengaku ini merupakan pengalaman pertama kalinya mengikuti upacara HUT RI di Sumatera Barat, khususnya di Kota Solok setelah menjabat sebagai Kapolres Solok Kota sejak Kamis, 21 Juli 2022 lalu menggantikan Kapolres sebelumnya AKBP Ferry Suwandi S.I.K.
“Saya melihat pelajar yang menjadi paskibra begitu bersemangat dan gerakannya juga sangat sempurna. Sehingga peserta upacara ikut bersemangat," ujar dia.
Ia juga mengapresiasi perwira upacara berasal dari Polres Solok Kota beserta jajaran lainnya yang ikut melancarkan jalannya upacara.
Pada tahun 2022 ini pemerintah kembali mengizinkan melaksanakan upacara bendera secara langsung. Setelah dua tahun sebelumnya ditiadakan sebagai upaya mencegah penularan COVID-19.
"Tahun ini merupakan pertama kalinya diadakan upacara bendera secara langsung di Kota Solok setelah pandemi. Namun, ini juga merupakan upacara yang pertama bagi saya karena saya baru diamanahkan sebagai Kapolres Solok Kota belum genap satu bulan ini," kata dia.
Fadilan mengaku sampai meneteskan air mata terharu karena melihat upacara ini sangat luar biasa, gerakan Paskibraka, peserta upacara, pimpinan upacara, komandan, serta seluruh peserta upacara tampak menjalaninya dengan sungguh-sungguh.
Ia berharap mudah-mudahan ke depannya pandemi segera berakhir dan pelaksanaan kegiatan upacara bendera HUT RI bisa digelar secara langsung dan bisa diikuti oleh seluruh peserta upacara.
Selain itu, Fadilan juga mengaku saat ini baru bisa ikut dalam upacara bendera peringatan HUT RI yang begitu berkesan baginya setelah 30 tahun berlalu. Di mana 30 tahun yang lalu ia mengikuti upacara bendera di Istana Negara.
"Sudah 30 tahun saya tidak mengikuti upacara bendera kemerdekaan Indonesia secara resmi atau versi kenegaraan seperti ini, karena sebelumnya saya tidak dinas di lapangan," kata dia.
Terakhir, ia mengikuti pada tahun 1992 di Istana Negara ketika Fadilan mendapatkan undangan dari presiden RI sebagai siswa teladan tingkat nasional.
"30 tahun setelah itu, tahun ini saya kembali mengikuti secara resmi upacara bendera ini karena sebelumnya dinas tidak di lapangan. Tentunya ini sangat berkesan bagi saya,” ucap dia.