Disdik Pasbar bersama JEMARI Sakato aktifkan Pos pendidikan dalam situasi darurat bencana

id Jamari

Disdik Pasbar bersama JEMARI Sakato aktifkan Pos pendidikan dalam situasi darurat bencana

Pembentukan Pos Pendidikan di Pasaman Barat (ANTARA/HO-JEMARI)

Simpang Empat (ANTARA) - Dinas Pendidikan Pasaman Barat bersama Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Jemari Sakato mengaktifkan Pos pendidikan dalam situasi darurat bencana.

"Pos Pendidikan adalah mandatori dari Peraturan Meteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 33 Tahun 2019 tentang SPAB. Kita sangat berterimakasih kepada JEMARI Sakato dan Save The Children yang telah mendampingi kita sejak awal kejadian bencana. Dan hari ini mendorong pembentukan Pos Pendidikan agar Pemerintah Daerah mampu memberikan menjamin Pendidikan kepada anak-anak kita yang terdampak bencana,” demikian diungkapkan Sekretaris Dinas Pendidikan Pasaman Barat, Pramana Yose, S.Pd, M.Si saat membuka Lokakarya Kemitraan Aktivasi POS Pendidikan Kabupaten Pasaman Barat pada 7 April 2021.

Kegiatan lokakarya yang berlangsung selama dua hari dilaksanakan di ruang pertemuan Hotel Guchi, Simpang Empat Pasaman Barat ini diikuti oleh lebih kurang 25 orang peserta yang berasal dari berbagai elemen terutama berkaitan dengan isu pendidikan di Pasaman Barat.

Gempa bumi akhir Februari 2022 lalu berdampak besar terhadap aktifitas pendidikan terutama proses belajar mengajar karena mengalami pemberhentian sementara.

Hal ini berakibat pada terjadinya pergeseran metode pembelajaran, trauma yang dialami oleh peserta didik juga tenaga pengajar, serta kerusakan pada beberapa bangunan sekolah.

Kondisi itu tentunya memerlukan penyesuaian di dalam metode pembelajaran dan Pos Pendidikan ini dibutuhkan sebagai upaya untuk menyiapkan keberlanjutan pendidikan untuk masa darurat, demikian lanjut Pramana Yose.

Fikon, Dt Sati, Koordinator Kemitraan JEMARI Sakato dalam program Respon ini menyebutkan melalui lokakarya mendorong lahirnya Sekretariat Bersama Satuan Pendidikan Aman Bencana atau Sekber SPAB.

Pos pendidikan pada dasarnya adalah Sekber SPAB yang berfungsi pada saat bencana. Pos Pendidikan diusulkan untuk di ditetapkan oleh kepala daerah, melalui Surat Keputusan.

Selain itu lokakarya ini juga diharapkan dapat mendorong terbentuknya wadah atau organisasi yang bergerak di sektor pendidikan darurat.

Dengan demikian proses pendidikan kembali bergerak, anak-anak kembali menjalani proses belajar mengajar, dan guru-guru kembali dapat mengajar dengan jaminan yang kuat.

Lebih lanjut Fikon mengatakan bahwa ini juga merupakan tindak lanjut dari agenda “Kampanye Aman Kembali ke Sekolah” yang di luncurkan beberapa hari yang lalu oleh Pemerintah daerah pasaman Barat bersama JEMARI Sakato dan Save the Children.

Proses lokakarya sendiri didukung oleh fasilitator yang berkompeten dan memilki pengalaman baik di kebencanaan, Pendidikan maupun Teknik fasilitasi.

Tommy Susanto, pegiat Pendidikan kebencanaan yang juga Direktur Kogami Sumbar dalam kesempatan fasilitasi menyebutkan pembentukan Pos Pendidikan diawali dengan pembentukan Sekber untuk mengkoordinasi satuan pendidikan di Kabupaten Pasaman Barat.

Beberapa hal yang dihasilkan dari lokakarya ini adalah antara lain; (1) peserta memahami tugas pokok dan fungsi POS Pendidikan, (2) lahir draft Struktur POS Pendidikan yang diisi oleh OPD dan Perwakilan Ormas, (3) Draft struktur akan diajukan kepada Dinas Pendidikan untuk kemudian diterbitkan Surat Keputusan dari Kepala Daerah.

Harapannya pelaksanaan kegiatan PBM di lingkungan sekolah yang aman menjadi tanggungjawab bersama pemangku kepentingan Pendidikan dan setiap para pihak yang terlibat di situasi bencana akan berada di bawah satu koordinasi.

Melalui pengelolaan yang terkoordinasi ini, biasanya akan melahirkan hasil yang lebih maksimal, tegas Syafri Noer, salah satu Fasilitator dari JEMARI Sakato.

Bahwa urusan pendidikan bukan hanya urusan Dinas Pendidikan. Semua pihak memiliki tanggung jawab yang sama, masyarakat pun harus dilibatkan agar Dinas Pendidikan melalui Pos Pendidikan ini mendapatkan informasi yang lebih tajam dari bawah, lanjut Syafri Noer yang juga merupakan urang sumando Pasaman Barat ini.

JEMARI Sakato merupakan lembaga nirlaba Sumatera Barat yang berkedudukan di Padang yang bekerja dan fokus pada isu tata kelola pemerintahan, perencanaan dan penganggaran yang terintegrasi dan juga terlibat dalam agenda-agenda kemanusiaan untuk respon bencana di beberapa wilayah di Indonesia.

JEMARI Sakato yang bagian dari Forum Pengurangan Resiko Bencana (F-PRB Sumbar) bekerjasama dengan Save The Children turut memberikan dukungan hingga saat ini untuk Pemerintah daerah Pasaman Barat dan stakeholder terdampak.