Milad Jamari Sakato kupas soal perbaikan kualitas pelayanan publik

id Jamari

Milad Jamari Sakato kupas soal perbaikan kualitas pelayanan publik

Para narasumber dihadirkan yakni, Ketua Komisi I DPRD Sumbar Afrizal, Pengamat Politik dan Kebijakan Publik Dr. Asrinaldi dan Kepala Bappeda Agam Welfizar serta pendiri Jamari Sakato Nuwirman yang dimoderatori oleh Nasrian Bahsein (Pempred Padang TV) dalam diskusi terbuka digelar Jamari Sakato momentum miladnya ke-14. (Ant)

Padang (Antaranews Sumbar) - Momentum peringatan hari berdirinya atau milad lembaga swadaya masyarakat Jamari Sakato yang ke-14 diisi dengan kegiatan diskusi terbuka dengan mengupas soal perbaikan kualitas pelayanan publik.

Kegiatan yang menghadirkan para aktivis pemberdayaan dan pendampingan masyarakat, akademisi, aparatur pemerintahan dan legislatif di Padang, Sabtu.

Dalam kesempatan itu para narasumber dihadirkan yakni, Ketua Komisi I DPRD Sumbar Afrizal, Pengamat Politik dan Kebijakan Publik Dr. Asrinaldi dan Kepala Bappeda Agam Welfizar serta pendiri Jamari Sakato Nuwirman yang dimoderatori oleh Nasrian Bahsein (Pempred Padang TV).

Direktur eksekutif Jamari Sakato Syafrimet Aziz menyampaikan kegiatan ini mengatakan tema "Mengubah Pengetahuan ke dalam praktek dan kebijakan untuk perbaikan kualitas pelayanan publik".

Karenanya para pemangku kepentingan yang dilibatkan dan peserta para aktivis pemberdayaan sehingga bisa dalam acara ini untuk saling berbagi pengatahuan yang baik.

Ia mengatakan, Jamari Sakato akan terus berupaya untuk pendampingan kepada masyarakst dan pemerintah daerah yang tujuannya adalah untuk melakukan perbaikan dalam pelayanan publik.

Kepala Bappeda Agam Welfizar dalam kesempatan itu, manyampaikan terima kasih terhadap LSM Jamari Sakato yang telah melakukan pendampingan dalam perencanaan anggaran pembangunan daerah.

Ia juga menyinggung, bahwa daerah tidak bisa berinovasi dengan melanggar aturan, terkait sudah ada ketentuan dan acuan yang harus dipedomani setiap tahun diterbitkan oleh Kemendagri.

Oleh karena itu, tambah dia, inovasi dalam program pembangunan untuk masyarakat tidak akan dapat dilakukan selama tak ada aturannya.

Pendiri Jamari Sakato Nuwirman menyampaikan, hingga kini khusus di Sumbar belum menemukan secara sistem mengubah pengetahuan baik ke dalam praktek yang dituangkan dalam kebijakan.

Menurut dia, menuju ke arah itu setidaknya ada beberapa hal perlu dilakukan, di antaranya berjejaring yang kapan perlu dipantenkan.

Selain itu, upaya-upaya advokasi selalu harus disosialisasikan atau dipromosikan ke legislatif dan eksekutif untuk membangun kerangka pemikiran yang sama.

"Jamari belum punya kemampuan untuk menjaring lebih banyak, sehingga melalui orang-orang yang bisa menyurakan sehingga bisa menularkan atau menyampaikan kepada pemangku kepentingan secara luas," katanya.

Ia menyadari, pendampingan selama ini masih pada tataran prosedural saja yang dihadapkan dengan kertas-kertas, maka melalui berjejaringan ke depan bisa mengarah pada yang substantif.*