Beruang rusak kebun warga Matua Agam, KSDA pasang kandang jebak (Video)

id berita agam,berita sumbar,beruang

Beruang rusak kebun warga Matua Agam, KSDA pasang kandang jebak (Video)

Petugas Resor KSDA Maninjau memasang kandang jebak, Selasa (7/3). (Antarasumbar/Yusrizal)

Beruang merusak, memakan tebu dan nangka milik warga sekitar di beberapa titik di daerah itu,
Lubukbasung (ANTARA) - Beruang madu (Helarctos malayanus) merusak perkebunan warga Sidang Tangah, Nagari Matua Mudiak, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, Sumatera Barat semenjak Januari 2022 dan bahkan masuk ke permukiman warga setempat.

Salah seorang warga Surau Kubangan, Zurniati (46) di Lubukbasung, Senin, mengatakan beruang madu merusak perkebunan tebu dan nangka milik warga di Paparan, Surau Kubangan dan Aia Katiak, Jorong Sidang Tangah, Nagari Matua Mudiak.

"Beruang merusak, memakan tebu dan nangka milik warga sekitar di beberapa titik di daerah itu," katanya.

Ia mengatakan, beruang madu itu bahkan sering lewat di halaman rumah warga dan di kebun cabai.

Beruang madu itu muncul semenjak Januari 2021 dan berkeliaran di Paparan, Surau Kubangan dan Aia Katiak. Pada Selasa (7/3) sekitar pukul 07.00 WIB, beruang madu juga muncul dan bertemu dengan warga.

Dengan kondisi itu, warga ketakutan untuk pergi ke kebun dan mereka ke kebun hanya sekitar satu jam.

"Beruang madu tidak mengeluarkan suara saat di kebun tebu dan kami takut diserang nantinya. Untuk anak-anak, saya larang untuk main keluar rumah," katanya.

Sementara warga lainnya, Saparudin (65) mengakui lahan perkebunan tebu miliknya sudah lima kali dimakan dan dirusak beruang madu semenjak satu bulan lalu.

"Hampir seperempat hektare tebu saya di rusak beruang madu dan terakhir pada Sabtu (5/3) malam," katanya.

Kepala Resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Maninjau, Ade Putra menambahkan petugas telah memasang kandang jebak di lokasi tebu dirusak beruang madu untuk evakuasi satwa itu, karena tidak mungkin dihalau mengingat kemunculan beruang di pemukiman warga.

"Kita memasang kandang jebak di dalam kebun tebu dan pemasangan kandang jebak dibantu Patroli Anak Nagari (Pagari) Baringin Kecamatan Palembayan, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB) dan masyarakat sekitar," katanya.

Ia menambahkan, Resor KSDA Maninjau telah melakukan penanganan konflik manusia dengan satwa dilindungi Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistemnya semenjak Januari 2021.

Penanganan konflik berupa wawancara dengan saksi mata yang melihat beruang madu, identifikasi lapangan, memantau keberadaan satwa dari kotoran, jejak cakaran dan sisa makanan.

Bahkan Resor KSDA Maninjau juga memasang dua kamera jebak, kandang jebak dan patroli.

"Upaya telah kita lakukan, namun belum berhasil untuk mengevakuasi beruang madu," katanya.

Ade mengimbau warga untuk mengantarkan anak ke sekolah dan ke kebun lebih dari satu orang, agar tidak diserang satwa itu. ***2***