Lubukbasung, (ANTARA) - Sampel organ tubuh babi yang mati mendadak di Maua Hilia, Jorong Kayu Pasak Timur, Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat positif terpapar virus African Swine Fever (ASF) atau virus flu babi Afrika.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian Agam, Farid Muslim di Lubukbasung, Jumat mengatakan ini berdasarkan hasil laboratorium Balai Veteriner Bukittinggi dan hasil labor ini keluar pada Senin (20/12).
"Ini berdasarkan investigasi lapangan Balai Veteriner Bukittinggi yang dikirimkan, namun kami tidak mengetahui hasil laboratorium terkait metode dan jenis virus itu," katanya.
Ia mengatakan, sampel babi yang mati secara mendadak itu diambil oleh tim gabungan berasal dari Balai Veteriner Bukittinggi, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar, Dinas Peternakan, Kesehatan Hewan Sumbar pada Rabu (8/12).
Tim gabungan mengambil sampel berupa tulang tengkorak, tulang bagian tubuh lainnya, tanah lokasi babi mati mendadak dan sumber air setelah mendapat laporan dari warga adanya puluhan babi mati mendadak.
"Tim menemukan dua organ tubuh babi dan salah satu sampel tulang babi yang diambil itu positif ASF," katanya.
Dengan kondisi itu, ia mengimbau warga jika menemukan babi mati mendadak untuk melaporkan ke UPTD Puskeswan terdekat.
Ini dalam rangka mencegah penularan virus tersebut ke hewan liar lainnya.
"Di Agam tidak ada peternak babi, dan kita mewaspadai menular ke hewan lainnya, karena virus itu tidak bisa menular ke manusia," katanya.
Sebelumya, warga Maua Hilia Jorong Kayu Pasak Timur, Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, dihebohkan dengan ditemukannya puluhan bangkai babi di lahan perkebunan mereka.
Temuan bangkai babi tersebut terjadi semenjak tiga bulan lalu.
"Kematian babi liar secara mendadak ini merupakan yang pertama di Agam," katanya. (*)