Stop Pakai Tanaman Plastik

id tanaman hias

Stop Pakai Tanaman Plastik

Ilustrasi tanaman hias ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/wsj.

Padang (ANTARA) - Penggunaan plastik tidak memandang zaman dalam kehidupan sehari hari. Dari alat bantu untuk konsumsi sampai aksesoris pasti pakai plastik. Padahal kepraktisan plastik justru berdampak buruk dan dapat mengagalkan usaha para konservator lingkungan.

Plastik merupakan salah satu bahan yang sering digunakan dalam pembuatan segala perlengkapan yang dibutuhkan manusia. Penggunaan bahan plastik dalam kehidupan sehari-hari akan menimbulkan penimbunan sampah dalam jumlah yang besar.

Padahal menurut sifatnya plastik cenderung kuat dan tidak mudah rusak oleh pelapukan. Pembuangan sampah yang tidak bijaksana tentu akan berdampak terhadap kelangsungan ekosistem. Namun telah banyak artikel dan publikasi yang bersifat edukatif untuk meminimalkan penggunaan plastik, dari stop penggunaan sedotan plastik, bawa tumbler pribadi dan lainnya.

Seiring perkembangan zaman dan perubahan gaya hidup, para investor berlomba lomba untuk mendirikan restoran, cafe dan sejenis lainnya. Dalam pendiriannya kerap menggunakan tumbuhan sintetis atau plastik sebagai aksesoris.

Tanaman sintetis/ plastik memang baik juga dalam mengelola sampah plastik agar lebih bermanfaat. Namun masih banyak cara lain dalam pengelolaan sampah yang tidak kalah berperan untuk hidup kita dan tetap mengganti peran aksesoris ruangan yaitu tanaman plastik menjadi tanaman alami. Tanaman plastik memang praktis tanpa harus ada perawatan, namun satu tanaman asli akan menghasilkan jutaan molekul O2 untuk bumi kita.

Penggunaan tanaman plastik pada satu sisi memang menciptakan keindahan membuat tempat menjadi nyaman dan pengunjung betah. Para generasi muda pun asyik berfoto untuk diunggah di media sosial

Namun jika memakai tanaman asli akan mengundang para pencinta lingkungan, para pehobi tanaman hias yang yang rela untuk membayar dengan harga yang fantastis untuk keindahan tanaman tersebut.

Ada banyak manfaat ketika mengganti aksesoris tanaman plastik menjadi tanaman asli dan juga membantu dan menjadi para konservator lingkungan Memang tumbuhan membutuhkan banyak nutrisi ketika keluar dari habitat seharusnya.

Perawatan tanaman asli memang lebih ribet dibanding sintetis, bahkan terdapat juga ada tanaman yang harus mendapatkan perhatian khusus untuk perawatannya.

Akan tetapi ada beberapa tumbuhan yang mudah dirawat, dan mudah beradaptasi di lingkungan baik dari segi pencahayaan dan suhu.Tanaman hias ini selain bernilai keindahan alamiah juga membantu kapasitas udara yang ada di ruangan.

Menemukan dan menggunakan tanaman yang mudah dirawat dalam pemeliharaannya akan menyenangkan, karena pemilik usaha akan tetap fokus dalam bisnis begitu juga para pegawai. Jika ada yang menilai tanaman hias mahal maka itu adalah keliru.

Tanaman hias tidak selalu mahal karena ada beberapa yang murah dan mudah ditemukan di alam. Jadi apabila bisnis restoran atau cafe bisa memilih tanaman dalam ruangan yang juga mudah ditemukan yaitu

1. Lidah Buaya

Tanaman yang tidak jarang dijumpau di jalanan ini, memiliki keindahan tersendiri serta khasiatnya yang populer untuk kesehatan dan kecantikan. Selain itu tanaman ini cocok digunakan untuk mendesain ruangan serta mudah dirawat karena dalam keadaan kering pun dapat tumbuh subur karena tahan kekeringan.

2. Peace Lily

Jika ingin mempunyai desain ruangan yang indah dengan tanaman yang berwarna cantik dan memiliki bentuk yang sempurna maka peace lily adalah pilihannya . Perpaduan daun berwarna hijau dengan bunga putih menghiasi, membuat ruangan kian indah dan konsumen lebih menikmati keasrian restoran dan cafe anda.

3. Sri Rejeki / Aglonema

Para kolektor tanaman hias baik untuk indoor ataupun outdoor kerap mengoleksi tanaman si sri rejeki ini. Kelompok talas talasan yang unik dan indah ini membuat tanaman ini disukai dan cocok digunakan dalam ruangan.

Warna dan bentuk daunnya yang khas juga bagus menjadi hiasan di luar ruangan bisnis anda. Spesiesnya banyak dan juga cukup mudah dalam perawatan karena hanya perlu menjaga asupan matahari dan tanam pada tanah yang subur, dan cukup meletakan di dekat jendela yang strategis untuk mendapatkan cahaya matahari.

Penulis merupakan mahasiswa Biologi Universitas Andalas (Unand) Padang