Simpang Empat (ANTARA) - Sebanyak 120 kepala keluarga di Nagari Sinuruik Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat mengungsi ketempat yang lebih aman karena takut longsor dan banjir susulan di daerah itu, Kamis (11/11) malam.
PJ Wali Nagari Sinuruik, Farid Muhammad Ali mengatakan warga diungsikan ketempat yang lebih aman di daerah dataran tinggi tidak jauh dari lokasi itu yakni di Kampung Solok.
"Warga khawatir dengan longsor dan banjir susulan sebab cuaca malam ini sudah kembali gelap takut hujan lebat kembali terjadi," katanya.
Menurutnya, warga yang mengungsi ditumpangkan di rumah warga dan ada juga dibuatkan tenda darurat di lokasi pengungsian itu.
"Hingga malam ini kondisi warga yang mengungsi masih sehat dan konsumsinya dibantu oleh berbagai pihak termasuk Pemkab Pasaman Barat," katanya.
Pihaknya bersama PMI, Polsek Talamau, TNI, BPBD, pihak kecamatan dan nagari juga hingga malam ini masih berada di lokasi untuk memberikan bantuan kepada masyarakat.
Baca juga: Pemkab Pasbar salurkan beras kepada korban banjir di Talamau
Ia berharap kepada berbagai pihak agar dapat menyalurkan bantuan terutama sembako yang sangat dibutuhkan masyarakat.
"Bantuan beras, indomie, telur dan lainnya sudah ada yang menyalurkan. Mudah-mudahan bantuan dari pihak lainnya semakin peduli terhadap korban banjir," harapnya.
Ia mengimbau kepada warga tetap waspada terhadap longsor dan banjir susulan karena cuaca masih gelap dan berpotensi hujan. Longsor dan banjir di Kecamatan Talamau itu terjadi pada Rabu(10/11) dan Kamis (11/11) dinihari.
Akibatnya, puluhan rumah warga terendam air dan arus transportasi terputus dari Talu-Panti Kabupaten Pasaman dan ke Simpang Empat.
"Saat ini jalan yang tertimbun longsor sudah kembali bisa dilalui kendaraan dengan sistem buka tutup karena badan jalan masih licin dan material longsor masih ada di tepi jalan itu," katanya.
Baca juga: Akses jalan tertimbun longsor di Talamau sudah bisa dilalui kendaraan
Pihaknya hingga saat ini masih melakukan pendataan terhadap dampak dan kerugian akibat longsor dan banjir itu.
Baca juga: Satu hektar sawah di Sinuruik Talamau Pasbar rusak dampak longsor dan banjir