Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan menggelar Festival Bumi Rempah Nusantara untuk Dunia mulai 29 Oktober 2021.
Sejumlah tayangan bertemakan Jalur Rempah akan ditayangkan setiap akhir pekan, hingga 13 November 2021 di kanal Indonesiana.tv.
"Memasuki tahun kedua Festival Jalur Rempah, Kemendikbud Ristek melanjutkan program yang Jalur Rempah untuk mendukung penetapannya sebagai warisan dunia di UNESCO, " kata Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid dalam siaran pers pada Minggu.
"Tahun ini dengan mempertimbangkan situasi pandemi, Festival Bumi Rempah Nusantara untuk Dunia digelar secara daring,” kata Hilmar.
Ia menjelaskan bahwa kali ini program fokus mengangkat narasi Jalur Rempah melalui berbagai acara budaya yang diproduksi langsung di 13 titik Jalur Rempah.
Sementara itu Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Restu Gunawan mengungkapkan bahwa kegiatan Festival Jalur Rempah Nusantara untuk Dunia ini bertujuan untuk membangun ekosistem budaya rempah dari hulu hingga hilir.
“Muhibah budaya Jalur Rempah adalah platform kerjasama yang melibatkan kemendikbudristek, pemda, komunitas, dan pihak swasta. Tayangan-tayangan dalam Festival Bumi Rempah Nusantara untuk Dunia digodok langsung di Banda Neira, Ternate, Makassar, Banjarmasin, Tanjung Uban-Pulau Bintan, Belawan, Lhokseumawe-Banda Aceh, Padang, Banten, Jakarta, Semarang, Benoa, dan Surabaya.” kata Restu.
Restu mengatakan berbagai komunitas kreatif yang bekerja bersama Unit Pelaksana Teknis dan para kurator, berhasil menciptakan tayangan-tayangan menarik yang menggambarkan ketersambungan budaya dalam lintas daerah di Indonesia.
Peluncuran Festival Bumi Rempah Nusantara untuk Dunia ditandai dengan acara puncak yang berlangsung di Candi Borobudur pada 29 Oktober 2021. Video "Syahbandar Palang Dada dari Betawi" yang menampilkan Menteri Pendidikan kebudayaan Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim sebagai Syahbandar, juga ditayangkan perdana pada 29 Oktober 2021.
Kegiatan lain yang juga mewarnai acara puncak ini adalah penayangan video mozaik Laskar Rempah, pertunjukan “Mataya Indonesia” oleh Mila Art Dance, serta Ikrar Laskar Rempah oleh 79 Laskar Rempah yang mewakili 34 Propinsi di Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, akan mengadakan bincang kreatif bersama dengan perwakilan Laskar Rempah yang terpilih mewakili 34 Propinsi.
Laskar Rempah, menurut Rama Soeprapto, direktur kreatif dari Festival Bumi Rempah Nusantara untuk Dunia, adalah garda depan untuk mewartakan keberagaman budaya nusantara yang selama ini dipersatukan melalui kehangatan rempah-rempah.
"Selama proses produksi Festival Bumi Rempah Nusantara untuk Dunia, kami bertemu dengan Laskar Rempah dari berbagai tempat, dan melihat antusiasme mereka untuk turut serta mengharumkan Nusantara melalui berbagai keragaman budaya dan kemampuan yang mereka miliki. Entah itu dengan menari, menulis buku, membuat video, ataupun berkreasi di bidang kuliner," katanya.
Kanal Indonesiana.tv akan mulai menayangkan Festival Bumi Rempah Nusantara untuk Dunia mulai 29 Oktober 2021, di setiap akhir pekan, yakni 29-30 Oktober 2021, 5-6 November 2021 dan 12-13 November 2021.