"Menyulap" Lapas Suliki dari bayangan suram, sumuk dan jenuh menjadi menyenangkan

id berita padang,berita sumbar,lapas

"Menyulap" Lapas Suliki dari bayangan suram, sumuk dan jenuh menjadi menyenangkan

Kalapas Suliki, Irdiansyah Rana menuntun tim untuk menunjukkan inovasi dan pelayanan yang telah dilakukan Lapas Suliki, Rabu (27/10).   (Antarasumbar/Fathul Abdi)

Kami terus berupaya mengubah kesan penjara yang biasanya dibayangkan suram, sumuk, jenuh, menjadi suasana yang menyenangkan

Padang (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Suliki, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar) menyulap bagian dalam penjara dengan adaptasi konsep kafe milenial kekinian.

Bagian dinding penjara yang umumnya hanya satu warna, diubah menjadi warna-warni untuk menghadirkan suasana ceria dan bernilai estetis.

"Kami terus berupaya mengubah kesan penjara yang biasanya dibayangkan suram, sumuk, jenuh, menjadi suasana yang menyenangkan," kata Kepala Lapas Kelas IIIB Suliki, Irdiansyah Rana di Sarilamak, Rabu.

Hal itu dikatakannya saat menerima kunjungan dari tim Kanwil Kemenkumham Sumbar yang melaksanakan tur untuk meninjau pelayanan publik di sejumlah Lembaga Pemasyarakatan serta keimigrasian.

Ia percaya suasana yang menyenangkan akan berdampak positif pada psikologi para narapidana atau tahanan di Lapas Suliki, sehingga mereka tidak merasa tertekan saat menjalani masa hukuman.

Selain dinding yang diubah menjadi warna-warni, Lapas Suliki juga menghadirkan berbagai hasil kerajinan dan pernak-pernik buatan warga binaan di bagian belakang.

Seperti topi jerami yang dikreasikan menjadi penghias langit-langit, hiasan dari bola ping-pong, pot tanaman dari besi, alat musik, dan lainnya

Bahkan kursi dan meja eksotik yang ada di tempat pertemuan belakang juga merupakan buatan warga binaan dengan bahan kayu serta akar pohon.

"Hasil kerajinan warga binaan ini selain digunakan memperindah Lapas, ada juga sebagian yang dijual sehingga bernilai ekonomis," katanya.

Lapas Suliki yang tahun ini telah lulus penilaian internal untuk peraihan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) juga memiliki kebun dan tanaman hydroponik sebagai wadah bercocok tanam bagi warga binaan di tengah keterbatasan lahan yang ada.

Sementara di bagian depan pihaknya telah membentuk ruang pelayanan satu pintu yang dilengkapi berbagai fasilitas, termasuk rencana membuat galeri untuk memamerkan karya warga binaan.

"Lewat galeri ini nantinya masyarakat umum bisa menyaksikan hingga membeli berbagai karya serta produk-produk tersebut," jelasnya.

Irdi menjelaskan dalam rangka memberantas praktik pungutan liar (pungli) Lapas Suliki telah menerapkan sistem keuangan elektronik untuk transaksi di lingkungan Lapas.

Pada bagian lain, tur layanan publik dipimpin langsung oleh Kepala Kanwil Kemenkumham Sumbar, R Andika Dwi Prasetya, Kepala Divisi Imigrasi Syamsul Efendi Sitorus, Kepala Divisi Pemasyarakatan Ali Syeh Bana, dan lainnya.