Jakarta (ANTARA) - Beraktivitas di rumah saja selama pandemi membuat lebih banyak waktu luang yang dimanfaatkan untuk bekerja, tetapi Anda patut mengenali perbedaan produktif dengan bekerja berlebihan agar kesehatan tidak terganggu, kata psikolog Graheta Rara Purwasono, M.Psi dari universitas Airlangga.
Graheta, dikutip dari siaran resmi, Sabtu, mengatakan bekerja berlebihan (toxic productivity) adalah istilah lain dari "overworking", kata-kata yang menggambarkan pribadi yang terlalu banyak bekerja hingga mengesampingkan istirahat.
“Toxic productivity itu memunculkan rasa bersalah kalau tidak mengerjakan sesuatu. Ujung-ujungnya, mengalami burnout yang membahayakan kesehatan, dan itu harus dihindari," kata Graheta yang jadi psikolog di Riliv.
Ketika bekerja berlebihan, seseorang tidak punya waktu untuk menghabiskan momen bersama keluarga, teman, atau bahkan diri sendiri karena terlalu sibuk bekerja setiap saat. Dia memberikan solusi agar bisa produktif, tapi tidak bekerja berlebihan.
Pertama, buatlah batasan yang jelas.
"Ketika pekerjaan adalah satu-satunya hal yang berputar dalam pikiranmu, maka sulit untuk memikirkan hal lain yang sama pentingnya. Apa contohnya? Mendapatkan istirahat yang berkualitas, atau menghabiskan waktu bersama keluarga terkasih."
Coba buat batasan seperti mengatur diri agar tidak bekerja nonstop selama tiga jam tanpa diselingi istirahat, memastikan waktu tidur cukup dan menjadwalkan waktu berkualitas bersama keluarga setiap pekan.
Kedua, terapkan "professional detachment", Anda memperlakukan pekerjaan sebagai sesuatu yang akan ditangani setelah melakukan tanggung jawab lain di luar itu. Bagi Anda yang sering rapat daring setiap hari, ingatlah bahwa kesehatan fisik dan mental lebih penting dari pekerjaan.
"Pahami bahwa menjadi pekerja bukanlah identitasmu satu-satunya. Kamu bukan hanya seorang pekerja, tetapi juga orang tua, pacar, teman, dan lain sebagainya."
Ketiga, terapkan "mindfulness" untuk membantu Anda berhubungan dengan dunia secara lebih sehat. Dengan "mindfulness", lebih mudah menyadari apa yang dibutuhkan oleh tubuh dan pikiran dan Anda bisa terhindar dari "toxic productivity". Terapkan "mindfulness" dengan meditasi, duduk diam, pejamkan mata dan jernihkan pikiran.
"Produktivitas yang baik adalah produktivitas yang memberimu waktu untuk beristirahat, dan pada saat yang bersamaan, mendorongmu untuk mencapai tujuan dengan cara yang sehat."
Berita Terkait
Dokter berikan kiat jaga daya tahan tubuh di musim pancaroba
Kamis, 5 Desember 2024 9:19 Wib
Lucia Devina: Sepuluh Poin untuk BPJS Kesehatan
Rabu, 4 Desember 2024 12:45 Wib
Merasa terbantu dengan adanya Program JKN Kesehatan yang berguna bagi anggota keluarga
Rabu, 4 Desember 2024 12:41 Wib
Solok Selatan imbau masyarakat skrining kesehatan lebih dini
Rabu, 4 Desember 2024 11:04 Wib
Dinkes Kota Solok bentuk Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat
Selasa, 3 Desember 2024 19:43 Wib
Unand-Kabupaten Karimun jalin kerja sama peningkatan mutu kesehatan
Selasa, 3 Desember 2024 19:06 Wib
Nabila Khaira : Ada Program JKN, Operasi pun Jadi Tenang
Selasa, 3 Desember 2024 18:04 Wib
BPJS Kesehatan perkuat layanan digital di Desa Sinuruik Pasaman
Senin, 2 Desember 2024 17:31 Wib