Dinkes Solok fogging kawasan Lurah IX Korong usai temukan warga positif DBD

id Berita solok, berita sumbar, pemkot solok

Dinkes Solok fogging kawasan Lurah IX Korong usai temukan warga positif DBD

Dinkes Solok fogging kawasan Lurah IX Korong usai temukan warga positif DBD

Solok (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) bersama Puskesmas Kelurahan Kampai Tabu Karambia, Kota Solok, Sumbar dan pos kesehatan tingkat kelurahan melakukan fogging (pengasapan) usai menemukan salah satu warga di daerah itu terindikasi positif Demam Berdarah Dengue (DBD).

"Penyemprotan ini dilakukan setelah ditemukan salah seorang warga yang menderita DBD," kata tenaga Pos Kesehatan Kelurahan IX Korong, Nofiarita, di Solok, Rabu.

Menurut dia fogging merupakan salah satu pilihan untuk pencegahan demam berdarah, bukan pencegahan penanggulangan, sebab yang utama adalah pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M plus, yakni membersihkan, menguras, dan menutup tempat-tempat penampungan air serta mendaur ulang barang-barang bekas dan juga tempat kumuh potensial perindukan nyamuk.

"Fogging bukan upaya efektif untuk mengatasi DBD. Langkah pencegahan yang paling tepat mengatasi DBD adalah warga harus hidup dengan bersih dan menjaga lingkungan tetap bersih," ucap dia.

Ia juga mengatakan serangan DBD tersebut diakibatkan masih adanya sisa genangan air hujan di sejumlah tempat yang diduga menjadi media berkembangbiaknya nyamuk yang hidup di air jernih.

Untuk itu, mengimbau kepada masyarakat untuk lebih mengaktifkan kegiatan pembersihan sarang nyamuk agar dapat mencegah berkembangnya jentik-jentik nyamuk Aides Aegypti.

Selain itu, Legislator Solok Wazadly mengapresiasi Dinkes yang cepat tanggap lakukan fogging dalam rangka mencegah DBD di daerah setempat. Namun ia berharap langkah pencegahan tersebut dilakukan secara merata terutama di daerah yang rawan terserang wabah DBD.

"Memang langkah pencegahan DBD tidak hanya dengan fogging, tetapi juga dengan menjaga pola hidup bersih dan menerapkan 3M plus, kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak lengah dengan kebersihan lingkungan di saat pandemi saat ini," ujar dia.

Ia mengatakan penyakit demam berdarah bisa saja menyerang anak-anak baik terjadi di lingkungan masyarakat maupun saat berada di sekolah.

Oleh karena itu perlu peran Dinas Kesehatan dan pihak terkait untuk lebih mengupayakan dalam melakukan upaya sosialisasi karena diyakini masih banyak masyarakat yang belum paham tindakan pencegahan DBD.