Program pinjaman "Marandang" Bank Nagari hadir di Sawahlunto

id Bank Nagari, Marandang scr, rentenir

Program pinjaman "Marandang" Bank Nagari hadir di Sawahlunto

Kepala Cabang Bank Nagari Kota Sawahlunto Rusdi Menyerahkan CSR Pendidikan Sebesar Rp 120 Juta Kepada Pemerintah Kota Sawahlunto, Selasa. (ANTARA/HO-BN)

Padang (ANTARA) - Program pinjaman "Marandang" (Melawan rentenir daerah minang) yang diluncurkan Bank Nagari guna menghapus praktik rentenir kini telah hadir di Kota Sawahlunto.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Cabang Bank Nagari Kota Sawahlunto, Rusdi usai penyerahan simbolis bantuan CSR Bank Nagari kepada pemerintah Kota Sawahlunto dalam peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 76 di Kota Sawahlunto.

"Kemarin sudah kita sampaikan dengan Pak Wali dan beliau sangat antusias sekali karena sesuai dengan visi misi pemerintah daerah," ucapnya.

Rusdi mengatakan pinjaman Marandang ini mempunyai plafon maksimal sebesar Rp10 juta dengan bunga 0,5 persen per bulan tanpa agunan.

Untuk penyaluran kredit, pihak Bank Nagari akan berkordinasi dengan Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi (Perindagkop) Kota Sawahlunto.

Daftar penerima pinjaman akan dikordinasikan dengan Dinas Perindag namun keputusan terakhir tetap ada ditangan Bank Nagari.

"Tujuan kita sekarang dari Bank Nagari adalah bagaimana masyarakat kita atau pelaku UMKM kita bisa memutus mata rantai dari rentenir tersebut," ujar dia.

Ia mengatakan saat ini cukup banyak pelaku UMKM yang terjerat dengan pinjaman rentenir sehingga program Marandang ini diharapkan mampu memutus mata rantai rentenir tersebut.

Nasabah yang berhasil dengan program Marandang ini, akan dimasukkan ke dalam nasabah yang kapabel untuk program pinjaman selanjutnya.

"Ini adalah sub dari kredit super mikro Bank Nagari atau KUR. Sekarang kita Mottonya adalah Marandang, memutus mata rantai rentenir di Ranah Minang," ucapnya.

Dalam kesempatan itu Bank Nagari juga menyerahkan bantuan beasiswa pendidikan sebesar Rp 120 juta yang diterima langsung Walikota Sawahlunto Deri Asta di Gedung Pusat Kebudayaan Kota Sawahlunto.