Untuk belajar membentuk desa adat, puluhan wali nagari di Dharmasraya kunjungi Bali

id berita dharmasraya,berita sumbar,desa

Untuk belajar membentuk desa adat, puluhan wali nagari di Dharmasraya kunjungi Bali

Kantor Dinas Pemberdayaan dan Masyarakat Desa Kabupaten Dharmasraya. (Antarasumbar/Ilka Jansen)

Kunjungan ini berlangsung selama tiga hari dari 17 sampai 20 Juni 2021,
Pulau Punjung (ANTARA) - Puluhan wali nagari (kepala desa adat) di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat akan melakukan studi banding ke Bali dalam rangka belajar pembentukan desa adat untuk selanjutnya diterapkan di daerah itu.

"Kunjungan ini berlangsung selama tiga hari dari 17 sampai 20 Juni 2021," kata Kepala Bidang Pemerintah Nagari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Dharmasraya, Sasrawati di Pulau Punjung, Rabu.

Ia menyebutkan dalam lawatan ke Pulau Dewata Bali para wali nagari akan berkunjung ke desa yang dinilai berhasil dalam menerapkan sistem adat, yakni Desa Adat Panglipuran, Kabupaten Bangli, Bali.

"Menurut informasi nilai-nilai adat diterapkan dengan sangat baik di tengah kehidupan sosial masyarakat di sana, bahkan untuk hal yang bersifat kearifan lokal sistem adat bisa lebih tinggi dari sistem pemerintah. Artinya, sistem adat berlaku di tengah masyarakatnya," ujar dia.

Ia menilai kegiatan sharing informasi perlu dilakukan dalam rangka menggali informasi yang bisa didapat secara teknis real dan empiris untuk kemajuan pembangunan Dharmasraya ke depan.

"Kemudian untuk menambah wawasan, menimba pengalaman baru, membandingkan daerah kita, dan menambah cakrawala berfikir dengan yang lain," ujarnya.

Ia menyebutkan tidak seluruh para wali nagari yang mengikuti sharing informasi karena berbagi halangan dan kendala dari wali nagari itu sendiri.

"Ada sekitar 30 dari 52 wali nagari di Dharmasraya yang ikut dalam kegiatan ini. Anggaran yag digunakan bersumber dari dana ruti sharing informasi," ujar dia.

Ia menambahkan para wali nagari yang akan berangkat sebelumnya harus melakukan pemeriksaan protokol kesehatan, seperti rapid antigen dan dokumen lainnya yang diperlukan untuk perjalanan di tengah wabah COVID-19.

"Bahkan kami mengimbau saat kembali nanti wali nagari untuk secara sukarela memeriksa kesehatannya ke puskesmas terdekat, kapan perlu swab PCR. Ini untuk memastikan bahwa wali nagari tidak membawa virus dari luar yang nantinya akan menularkan ke banyak orang," tambah dia.