Tradisi ziarah ke makam sebelum bulan puasa itu rupanya menjadi berkah bagi pedagang bunga karena omset yang didapatkan jauh berbeda dari hari-hari biasa.
Seorang penjual bunga ziarah Siman (57) mengaku omsetnya meningkat dari hari-hari sebelumnya dari biasanya Rp50 ribu hingga Rp 100 ribu per hari, sedangkan sepekan terakhir rata-rata Rp200 ribu sampai Rp300 ribu.
“Menjelang bulan Ramadan ini saya mengalami peningkatan penjualan karena biasanya orang ziarah ke makam paling banyak tiga hari jelang bulan puasa,” ujarnya disela menunggu pembeli di Pasar Raya Padang.
Tradisi ziarah ke makam sebelum bulan puasa itu rupanya menjadi berkah bagi pedagang bunga karena omset yang didapatkan jauh berbeda dari hari-hari biasa.
Bunga yang dijual harganya berkisar Rp5 ribu sampai Rp30 ribu per bungkus tergantung isi bunga yang diinginkan pembeli. “Harganya tidak menentu, karena ada juga yang menawar sampai lima ribu dua kantong bunga,” katanya sambil tertawa.
Jelang Ramadan juga dimanfaatkan warga yang mendadak menjadi penjual bunga memanfaatkan momentum ramainya orang berziarah, namun Siman mengaku tidak terlalu khawatir karena hal seperti itu sudah biasa setiap tahun.
“Saya tidak khawatir banyak orang menjual bunga, karena rezeki sudah ada yang mengatur, ini sudah biasa terjadi di setiap tahun,” jelasnya.
Irlen (49) seorang warga yang membeli bunga ziarah mengatakan setiap tahun sekali ia pasti membeli bunga tersebut untuk ziarah ke makam kerabat dan keluarganya. "Memang tidak ada ketentuan ziarah kubur mesti membawa bunga. Tapi rasanya agak kurang, kalau membaca Yasin dan doa buat yang meninggal, tanpa meletakan/menabur bunga di kuburannya," ujar ibu dari dua anak itu.
