Digitalisasi Layanan, Jurus Ampuh Bank Nagari hadapi Pandemi COVID-19

id Bank Nagari, digitalisasi layanan,platform,Lapau,SIMAMAK,M Irsyad, BPD

Digitalisasi Layanan, Jurus Ampuh Bank Nagari hadapi Pandemi COVID-19

Salah seorang nasabah Bank Nagari menggunakan layanan pembelian minuman botol kemasan dengan harga Rp59 per botol. (AntaraAadiaat M. S.)

Padang (ANTARA) - Penerapan sistem digitalisasi dalam berbagai aspek sudah menjadi tuntutan di era kemajuan teknologi dewasa ini. Perkembangan dan kemajuan teknologi informasi membuat kondisi tanpa batas ruang dan waktu, karena semua bisa terkoneksi secara cepat dan mudah.

Lajunya arus perkembangan teknologi digital memberi ruang yang efektif dan efisien dalam segala aspek kehidupan, tentunya termasuk di sektor layanan publik dan jasa keuangan serta investasi.

Sebab yang sulit bisa menjadi mudah, proses yang lama menjadi cepat dan jauh bisa menjadi dekat. Banyak aplikasi dan platform-platform sistem digitalisasi layanan merupakan harapan dalam mengatasi hambatan.

Sebab dalam keadaan sulit, bahkan situasi darurat sekalipun selama terus transformasi dan berinovasi dengan ke digitalisasi layanan tetap dapat beroperasi melayani secara efektif, efesien dan aman serta nyaman.

Hal ini pulalah yang dijalankan Bank Nagari Sumatera Barat bagian dari strategi di masa pandemi COVID-19, dimana tetap mampu melayani secara prima kepada debitur karena telah menerapkan digitalisasi layanan terhadap produk-produk perbankan.

Ragam inovasi berbagai platform digitalisasi yang dikembangkan manajemen Bank Nagari sejak beberapa tahun terakhir teruji dikala bencana non alam, yakni pandemi COVID-19 yang terjadi sejak Maret 2020. Bahkan dapat dikatakan menjadi jurus ampuh dalam melayani nasabah di tengah pandemi corona virus.

Sejalan dengan kehadiran wadah layanan digitalisasi, penerapan protokol kesehatan secara ketat tetap dijalankan dengan pola 3 M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak) dengan memastikan bagi staf dalam pelayanan terdepan maupun nasabah tetap sehat dan aman.

Selain itu, didukung pula dengan mengoptimalkan komunikasi ke publik lewat platform media sosial untuk menginformasikan produk digitalisasi dan promo produk pembiayaan yang syarat selalu menggoda debiturnya.

Tak cukup sampai disana saja, bahkan wadah digitalisasi dalam pelayanan, juga dikuatkan dengan kebijakan manajemen dengan memahami dan menyikapi situasi pandemi. Hal itu terlihat dari data laporan kinerja tahun 2020 yang diungkap Direktur Utama Bank Nagari Muhammad Irsyad saat ekspose pada pertengahan Januari 2021.

Direktur Utama Bank Nagari Muhammad Irsyad menyampaikan di sisi pengembangan teknologi cukup banyak seperti halnya bank-bank lain, termasuk sama dengan Bank Himbara. Hal ini sangat berkonstribusi besar terhadap capaian kinerja pada 2020 masih tetap tumbuh positif secara umum.

Ia menjelaskan, dapat dilihat pada perkembangan di sektor digitalisasi pergerakan cukup baik. Dimana pada 2019 besaran total transaksi sekitar Rp1,2 triliun dan pada 2020 sudah menjadi Rp3,5 triliun. "Alhamdulillah Bank Nagari berkinerja baik dari sisi layanan digitalisasi," ucapnya.

Seperti QR Code Indonesia Standar (QRIS) sejak diluncurkan Maret 2020 tercatat merchant 6.736 dengan outlet 7.093 unit, terbanyak di Sumbar. Sedangkan total transaksinya sekitar Rp13,9 miliar sampai awal Januari 2021, makin mendapat tempat dihati masyarakat.

Sedangkan layanan melalui mesin Electronic Data Capture (EDC) nominalnya berjumlah Rp275,6 miliar dengan transaksinya mencapai 239,500 kali. Untuk mobile banking mencapai 44,700 nasabah pada 2019, mengalami kenaikan menjadi 70.000 nasabah di 2020.

Jadi, semenjak pengembangan platform layanan digital yang bisa diakses baik melalui mobile banking, QRIS dan termasuk auto debet, laku pandai (Lapau Nagari) serta aplikasi lainnya, telah bisa mendapatkan fee based atau pendapatan non bunga pada 2020 sekitar Rp37,9 miliar, naik dari 2019 yang hanya Rp31,6 miliar, artinya rata-rata per bulan sekitar Rp3 miliar.

"Ini tentu sudah menguntungkan secara teknologi. Bahkan, banyak lagi layanan-layanan berbasis digitalisasi dikembangkan selama 2020, sebagai bentuk terus berinovasi,"ujarnya.

Ke depan, terus berinovasi dan menjadi fokus untuk memudahkan layanan non tunai. Apalagi saat terjadi pandemi, masyarakat cukup melalui handphone untuk urusan transaksi."Sekarang eranya open bank, orang bisa mengakses layanan perbankan dari mana dan kapan saja," ujarnya.

Platform yang dikembangkan juga seperti aplikasi pembiayaan UMKM, supaya nasabah mengurus semua proses kredit secara online, cukup hanya sekali datang ke bank secara fisik, selanjutnya semua sudah beres dalam genggaman.

Selain itu, pihaknya juga mengembangkan aplikasi membuka rekening. Calon nasabah tidak perlu datang ke bank untuk melakukan proses registrasi karena cukup masukkan data melalui aplikasi. Namun bila ada calon nasabah yang ingin membuka rekening langsung ke bank, tersedia layar sentuh dan bisa mengisi data sendiri pada monitor tersebut.

"Investasi tidak terlalu besar untuk teknologi ini tetapi dari sisi manfaat dan layanan ini sangat bisa kita kembangkan," ucapnya.

Buktinya semua layanan digitalisasi yang dikembangkan dan digunakan oleh Pemda di Sumbar seperti Nagari Cash Management (NCM), Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) Online serta E-Retribusi sejauh ini tidak ada masalah.

"Aplikasi NCM juga dapat digunakan untuk pembayaran tagihan listrik, pembayaran tagihan telepon selular, telepon rumah, PDAM, TV Cable dan biller lainnya," katanya.

Bahkan aplikasi NCM siap melayani berbagai informasi keuangan nasabah, seperti informasi saldo, transfer rekening Bank Nagari atau antarbank secara online, sehingga mempermudah pengelolaan data keuangan nasabah.

"Tahun ini lebih kami gencarkan e-retribusi untuk menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD), tidak ada lagi bayar tunai tetapi semuanya harus tercatat," kata Irsyad.

Lebih lanjut ia mengatakan hampir semua Perguruan Tinggi di Sumatera Barat untuk pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) dilakukan melalui Bank Nagari. Proses cukup cepat dan mudah sehingga tidak mesti menunggu lama, mahasiswa pada hari berikut sudah bisa kuliah.

Oleh karenanya respon teknologi dan dikendalikan menjadi target pada tahun 2021. Maka ada sekitar 83 pekerjaan develop digital termasuk host to host sebagai bentuk inovasi, semoga bisa dicapai berdasarkan skala prioritas. Pihaknya optimistis bisa mengembangkan karena memiliki tim teknologi yang mumpuni dan tak perlu mengandalkan atau join pihak lain atau bank lain.

"Kita juga direspon vendor-vendor teknologi karena terbanyak dalam melahirkan platform layanan digitalisasi di antara Bank Pembangunan Daerah di Indonesia. Saya yakin orang Sumbar tidak melek teknologi," katanya.

Bahkan, menjelang akhir tahun 2020 manajemen Bank Nagari sudah mewacanakan akan hadir sistem digitalisasi baru yakni Asian Payment Network (APN) yang berarti kartu Bank Nagari bisa dipakai dibeberapa negara di Asia.

"APN itu bisa digunakan di beberapa negara di Asia misalnya seperti Korea, Thailand dan Singapura. Namun karena kondisi pandemi kita belum meluncurkan," jelasnya.

Program termukhtahir pada 2021 yang diluncurkan pada momentum Hari Ulang Tahun (HUT) ke-59 Bank Nagari selain APN, juga termasuk Tabungan Sikoci Tahari Junior, Tabungan Sikoci Umrah, Tabungan Sikoci Qurban. Program baru ini tentu akan memudahkan pelayanan ke debitur dimanapun berada, khusus bagi masyarakat Sumbar, umumnya nasabah secara nasional.

Direktur Utama Bank Nagari Muhammad Irsyad (kanan), Gubernur Sumbar Irwan Prayitno (tengah) dan Komisaris Utama Bank Nagari Hamdani (kiri) saat paparan kinerja tahun 2020, pada 14 Januari 2021. (Antara/Anton)
Responsif dan promo kreatif

Penyesuaian-penyesuaian dalam bentuk kebijakan dengan cepat dilakukan manajemen Bank Nagari sebagai upaya memberikan layanan terbaik pada nasabah di tengah pandemi. Salah satu kebijakan pada awal bulan Juli 2020, telah menaikkan limit transaksi kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) atau debit Bank Nagari guna meningkatkan pelayanan pada nasabah.

Jadi, limit transfer antar rekening untuk kartu Reguler dan Silver masing-masing naik menjadi Rp50 juta dan Rp75 Juta dari sebelumnya hanya Rp25 juta. Untuk kartu Gold naik Rp100 juta dari sebelumnya Rp35 juta, Platinum naik Rp150 juta dari sebelumnya Rp50 juta. Begitu juga sebaliknya dengan penarikan. Ketika nasabah butuh transaksi dalam jumlah besar pun tidak mesti datang langsung ke kantor Bank Nagari.

Selain itu, kebijakan restrukturisasi kredit dan pembiayaan. Dengan restrukturisasi tentu melakukan seperti penundaan, pembayaran marjin dan menyesuaikan dengan kondisi yang dialami debitur.

Sejalan dengan kebijakan yang ditelorkan dalam menyikapi situasi transaksi di tengah pandemi, diiringi pula dengan sedemikian rupa kampanye atau promosi platform-paltform layanan digitalisasi dimiliki Bank Nagari secara kreatif dan masif.

Ada yang bertajuk bertabur hadiah dan diskon belanja serta reward lainnya dengan pendekatan kearifan lokal, maksudnya dalam membuat tagline kegiatan promosi atau program yang disuguhkan.

Kegiatan promosi ada dipublikasikan melalui media massa sebagai bentuk sosialisasi, bahkan secara masif melalui berbagai platform media sosial yang dikelola tim Bank Nagari, seperti Instagram dan Facebook.

Bahkan mempromosikan produknya melalui kegiatan lomba video TikTok dan Lomba Foto dengan mewajibkan peserta menampilkan minimal satu produk atau layanan bank itu pada lomba video atau foto tersebut.

Seperti halnya Lapau Nagari yang merupakan singkatan dari Laku Pandai Nagari. Ada lagi (KMK SIMAMAK) merupakan singkatan dari Kredit Modal Kerja Solusi Mengatasi Masalah Keuangan. Program ini untuk membantu pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di masa pandemi COVID-19.

Tagline yang dibuat tim marketing Bank Nagari cukup menggoda karena ada kedekatan dengan sosial budaya daerah atau masyarakat nasabahnya. Dengan hal itu, platform digitalisasi yang dilahirkan Bank Nagari begitu mudah melekat dan diingat debitur, sehingga wajar sistem layanan digitalisasi Bank Nagari menunjukan perkembangan cukup baik meski di saat pandemi COVID-19.

Wajar pulalah, Bank Nagari meraih penghargaan terbaik I untuk kategori kepatuhan pelaporan pada aplikasi Bank Indonesia Sistem Informasi Layanan Kas (BISLIK) perbankan dan terbaik I untuk pelaksanaan perluasan QRIS sebagai upaya mendorong transaksi non tunai di Sumatera Barat.

Cara manajemen Bank Nagari Promosi Pembiayaan KMK SIMAMAK.(Antara/HO-Sekperbpd)
Lima strategi penopang

Dewan komisaris Bank Nagari menilai pencapaian kinerja yang baik oleh direksi dan jajarannya pada 2020 tidak terlepas karena ditopang beberapa hal dalam menjalankan bisnis perbankan meski dalam situasi pandemi COVID-19.

Setidaknya ada lima di antaranya hal penting yang menjadi penopang pencapaian kinerja yang baik bagi direksi Bank Nagari pada 2020, kata Komisaris Utama Bank Nagari Hamdani saat sambutan pada paparan kinerja direksi Bank Nagari pada 14 Januari 2021 di kantor utama Jalan Pemuda Padang.

Kelima hal penopang itu, meliputi konsistensi penerapan tata kelola Good Coorporate Governance (GCG) pada jenjang organisasi mulai dari perencanaan, proses dan outcame.

Kemudian juga ditopang penerapan manajemen risiko pada operasional Bank Nagari yang selalu mengindahkan kehati-hatian sehingga dapat bisa meminimalkan kendala-kendala dalam kegiatan operasional bank. Selanjutnya, ditopang peningkatan produk dan layanan yang berbasis teknologi seperti digital banking, otomasi proses bisnis dan lainnya.

Bahkan, kata dia, tak kalah pentingnya adalah ditopang oleh tim work yang solid pada tingkat pengurus dan eksekutif Bank Nagari sehingga hambatan proses bisnis bisa cepat teratasi.

Berikutnya, juga ditopang dengan strategi program marketing dan promosi-promosi produk yang terencana. Dengan lima strategi penompang itu sehingga tetap bisa bertumbuh positif meski di tengah pandemi COVID-19.

"Kami berharap kepada direksi Bank Nagari agar dapat mempertahankan capai tersebut, bahkan ke depan perlu ditingkatkan,"katanya.

Dewan komisaris merasa bahagia dan bersyukur dengan pencapaian kinerja yang baik oleh direksi dan jajaran. Melihat dari laporan yang sudah disampaikan. Artinya target-target yang ditetapkan tercapai, bahkan ada yang bisa melebihi atau peningkatan pada indikator keuangan utama dan rasio utama bank.

"Pada 2020 direksi Bank Nagari dapat merealisasikan target-target keuangan maupun rasio sesuai dengan Rencana Bisnis Bank (RBB). Pencapaiannya sangat baik,"kata Alumni Bung Hatta itu.

Oleh karena itu, dewan komisaris mengucapkan terima kasih kepada gubernur Sumbar dan bupati/wali kota selaku pemegang saham yang terus memberi dukungan baik modal dan support.

"Kami juga menyampaikan terima kasih kepada mitra Bank Nagari, termasuk media massa yang sudah memberikan dukungan,"ujarnya.

Upaya manajemen Bank Nagari melalui transformasi dan inovasi layanan digitalisasi, ibaratnya telah menyediakan payung sebelum hujan, meski perkiraan hujan akan turun tak dapat dipastikan.***