Solok (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Solok, Sumatera Barat meninjau penerapan protokol kesehatan Corona Virus Disaese (COVID-19) ke sejumlah sekolah yang melaksanakan proses belajar mengajar (PBM) secara tatap muka di kota itu.
"Hari ini merupakan pertama kali dimulainya PBM secara tatap muka di Solok. Untuk itu Pemkot meninjau prosedur, apakah telah sesuai protokol kesehatan," kata Wakil Wali Kota Solok, Reiner di Solok, Senin.
Saat penijauan tersebut Reiner mengunjungi tiga sekolah, yakni SMP 1 Kota Solok, SD 03 Kota Solok, dan SD 05 Kota Solok.
Menurut dia ketiga sekolah itu telah menerapkan protokol kesehatan berstandar COVID-19.
"Sekolah itu telah menerapkan protokol kesehatan berupa menyediakan tempat cuci tangan, pengukur suhu tubuh, memakai masker, dan membatasi kerumunan dengan menerapkan belajar per shif," kata dia.
Ia berharap beberapa sekolah lainnya yang belum sempat dikunjungi satu per satu di kota itu juga betul-betul ketat menerapkan protokol kesehatan berstandar COVID-19 dalam rangka mencegah klaster baru penyebaran virus berbahaya itu.
Terkait protokoler kesehatan di sekolah, ia juga mengatakan sebelumnya seluruh tenaga pendidik di sekolah telah menjalani tes cepat antigen. Kemudian sebelum PBM pihak sekolah telah melakukan penyemprotan disinfektan.
Menurut dia hal itu bertujuan untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 terhadap guru maupun siswa.
Selain itu, ia mengatakan wali murid di Kota Solok juga sangat antusiasme dalam menyambut kegiatan PBM secara tatap muka. Bahkan wali murid bersedia menandatangani surat pernyataan dalam mengikuti sekolah tatap muka di tengah pandemi COVID-19.
"Semoga tidak ada penyebaran COVID-19 di sekolah. Sekiranya nanti ditemukan di salah satu sekolah kita akan tutup sementara sekolah itu guna untuk mencegah penularan, namun kita berharap tidak ada," ujar Reiner.
Ia juga mengimbau seluruh masyarakat Kota Solok agar bersama-sama memerangi COVID-19 ini dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Karena, menurutnya untuk mencegah virus itu perlu kedisiplinan.
Selain itu, salah seorang murid SMP 1 Kota Solok, Zaki (14) merasa senang karena sekolah tatap muka sudah kembali diterapkan di sekolahnya.
Ia mengaku jenuh menjalani sekolah secara daring di rumah. Karena tidak bisa bertemu teman-teman di sekolahnya.
Kendati demikian, ia juga merasakan cemas menjalani PBM secara tatap muka karena masih dalam masa pandemi COVID-19.
Untuk itu ia tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan ke sekolah dengan cara memakai masker, tidak terlalu interaksi dengan teman-teman, dan menyediakan cairan pembersih tangan.
Ia berharap pandemi COVID-19 segera berakhir dan dapat bersekolah seperti biasa.