Tak tahan cuaca ekstrem, dua pendaki di Gunung Talamau mengalami hipotermia

id pendaki talamau,gunung talamau,pendaki hipotermia,berita padang, berita sumbar

Tak tahan cuaca ekstrem, dua  pendaki di Gunung Talamau mengalami hipotermia

Tim SAR berupaya mengevakuasi pendaki yang mengalami hipotermia di Gunung Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, mulai dari Jumat (1/1/2021) malam. (HO)

Simpang Empat, (ANTARA) - Tim SAR mengevakuasi dua pendaki asal Jambi yang mengalami hipotermia saat melakukan pendakian di Gunung Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, menjelang tahun baru.

Ketua Kelompok Pecinta Alam Artatala Pasaman Barat Ruswar Dedison, yang mendampingi para pendaki menuju puncak Gunung Talamau, saat dihubungi pada Sabtu pagi menjelaskan bahwa upaya untuk mengevakuasi pendaki Urip Suryono (17) dan Suhendri (20) dilakukan mulai Jumat (1/1) malam.

"Malam tadi kita turun duluan membawa korban Urip menuju Pos 1 dengan cara digotong atau digendong secara bergantian," katanya.

Setelah tim Pos Jaga Janjang Seribu bersama kelompok pencinta alam dan tim dari Geopark Talamau membawa turun pendaki Urip, hujan deras menghalangi upaya untuk mengevakuasi pendaki Suhendri.

Tim SAR terpaksa menghentikan upaya untuk mengevakuasi Suhendri yang berada di Pos 2 Gunung Talamau bersama petugas SAR pada Jumat malam (1/1).

"Kami melanjutkan evakuasi korban pagi ini," kata Ruswar.

Ia menjelaskan bahwa pendaki Urip Suryono dan Suhendri merupakan bagian dari rombongan yang terdiri atas 10 orang yang mulai mendaki Gunung Talamau pada Selasa (29/12).

Dalam perjalanan menuju ke puncak gunung dengan ketinggian 2.913 meter di atas permukaan laut (mdpl), menurut dia, kedua pendaki tersebut mengalami hipotermia saat mencapai ketinggian 1.600 mdpl.

Tim dari Pos SAR Pasaman, Pos Jaga Jenjang Seribu, kelompok pencinta alam, dan Geopark Talamau kemudian berupaya mengevakuasi mereka.

"Kami ingin meluruskan terkait informasi yang beredar. Kedua korban bukan tergelincir. Mereka mengalami hipotermia di ketinggian 1.600 mdpl karena tidak tahan dengan cuaca yang ekstrem," kata Ruswar.