"Luapan air berasal dari Sungai Batang Taluak Ambun. Air naik sampai ke rumah warga sekitar pukul 19.00 WIB ketika warga masih melaksanakan berbuka puasa," kata Wali Nagari (Kepala Desa) Sinuruik Frianton saat dihubungi via telepon, Rabu (3/4) malam.
Menurutnya saat ini warga yang rumahnya terendam banjir masih terjebak di rumah masing-masing karena sulitnya melintasi air yang cukup dalam dan deras.
"Info sementara lebih dari 100 unit rumah terendam banjir dan ada infonya ada rumah yang hanyut. Kami kesulitan memberikan bantuan," ujarnya.
Pihaknya sangat membutuhkan perahu karet untuk melakukan evakuasi warga yang terjebak di rumahnya.
"Kita telah berkoordinasi dengan kecamatan dan BPBD Pasaman Barat tetapi hingga pukul 20.00 WIB tim bantuan belum datang. Kemungkinan dalam perjalanan," katanya.
Saat ini jajaran perangkat nagari hanya bisa memantau rumah warga yang terendam banjir. Untuk bantuan belum bisa tidak bisa melewati derasnya air.
Ia berharap bantuan dari pihak terkait segera datang terutama perahu karet sangat dibutuhkan untuk mengevakuasi korban banjir.
"Mudah-mudahan air segera surut dan kita bisa memberikan bantuan kepada korban banjir," katanya.