Sepekan jelang Pemilu, AS pecahkan rekor penularan COVID-19

id AS pecahkan rekor,kasus baru COVID-19,Satgas COVID-19 Gedung Putih

Sepekan jelang Pemilu, AS pecahkan rekor penularan COVID-19

Seorang pelayan berbicara kepada tamu di meja makan di sebuah restoran "pop up" yang dibuat di Times Square untuk 'Taste of Times Square Week' saat pandemi penyakit virus corona (COVID-19) di Manhattan, New York City, New York, Amerika Serikat, Jumat (23/10/2020). (ANTARA FOTO/REUTERS/Carlo Allegri/hp/cfo)

Washington (ANTARA) - Amerika Serikat memecahkan rekor kasus harian COVID-19 pada Kamis, dengan 91.000 lebih kasus baru, saat rawat inap rumah sakit mencapai titik tertinggi di banyak negara bagian, menurut hitungan Reuters.

Lonjakan kasus terjadi sepekan menjelang pemilu AS pada Selasa.

Negara bagian yang terpukul parah akibat lonjakan terbaru COVID-19 di antaranya Ohio, Michigan, Carolina Utara, Pennsylvania dan Wisconsin, yang berperan penting dalam memutuskan apakah Presiden Donald Trump, dari Partai Republik, akan melanjutkan masa jabatan kedua atau saingannya dari Partai Demokrat, Joe Biden, yang akan menjadi presiden.

Virus corona juga cepat menyebar hingga mencapai rekor di Eropa, dengan Prancis dan Jerman mengumumkan penguncian nasional pekan ini.

Sebelumnya AS mencatat rekor 84.169 kasus COVID-19 pada 23 Oktober. Secara global, India melaporkan rekor infeksi baru harian COVID-19, dengan 97.894 kasus pada 17 September.

Satgas COVID-19 Gedung Putih mengatakan AS sedang menuju arah yang salah dan memperingatkan bahwa penyebaran "tak ada habis-habisnya", sehingga perlu tindakan yang agresif untuk mengekang infeksi baru.

Pada Kamis 12 negara bagian melaporkan rekor infeksi baru COVID-19, yakni Illinois, Indiana, Maine, Michigan, Minnesota, Missouri, Nebraska, New Mexico, Carolina Utara, Dakota Utara, Ohio dan Oregon.

Kematian dan hunian rumah sakit juga mengalami peningkatan. Untuk ketiga kalinya pada Oktober, 1.000 orang lebih meninggal karena COVID-19 dalam satu hari pada Kamis.

Lebih dari 229.000 kematian COVID-19 tercatat di AS, jumlah kematian tertinggi di dunia.

Sementara, pasien COVID-19 rawat inap naik di atas 50 persen pada Oktober menjadi 46.000, tertinggi sejak pertengahan Agustus.

Sumber: Reuters