Penyebab dan solusi "maskne", jerawat akibat masker

id maskne,jerawat,masker

Penyebab dan solusi "maskne", jerawat akibat masker

Masker (Polina Tankilevitch/ Pexels)

Jakarta (ANTARA) - Masalah jerawat jadi salah satu efek samping dari mengenakan masker sepanjang hari selama pandemi COVID-19, yang kerap disebut dengan istilah "maskne", gabungan dari "masker" dan "acne" (jerawat).

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin RS Pondok Indah – Puri Indah Susie Rendra menjelaskan "maskne" terjadi karena pemakaian masker yang berkepanjangan dan terutama juga dipicu oleh pemakaian masker berlapis.

"Mekanisme terjadinya karena udara hangat ekspirasi (udara pernapasan yang dikeluarkan) terperangkap di lingkungan yang sempit sehingga meningkatkan kepengapan dan menimbulkan produksi keringat berlebih," kata Susie kepada ANTARA dalam wawancara via surat elektronik.

Ada kalanya jerawat muncul akibat alergi atau ketidakcocokan dengan bahan masker yang digunakan sehingga memicu rasa gatal pada awalnya.

"Rasa gatal menyebabkan Anda sering memegang dan mengusap muka serta menaik-turunkan masker ke arah dagu. Hal ini juga meningkatkan risiko jerawat," ujar dia.

Bila dirasa kurang cocok dengan bahan masker, Susie menyarankan untuk mengganti jenis dan merek masker dengan yang lain. Pilihlah jenis masker yang memberikan perlindungan maksimal dari virus penyebab COVID-19 dan virus lainnya.

Susie memberikan kiat untuk menghindari terjadinya jerawat akibat masker, yakni dengan mengganti masker setiap tiga hingga empat jam. Sebab, uap air hasil pernapasan biasanya sudah jenuh dalam waktu tersebut, dan akan membuat semakin pengap apabila masker tetap digunakan

Lalu, bila memungkinkan cuci muka dengan air dingin sebelum mengganti masker. Jika tidak, setidaknya seka wajah dengan handuk basah dingin untuk membersihkan sisa keringat dan uap air yang menempel.

Gunakanlah krim atau gel antijerawat yang biasa digunakan sebelum memakai masker.

Susie juga menyarankan untuk tidak memakai riasan bila tidak diperlukan, terutama foundation atau bedak padat. Pemakaian riasan berlebihan yang tebal, meski tanpa memakai masker, sudah meningkatkan risiko jerawat karena pori-pori tertutup riasan.

"Hal ini dapat menghambat aliran lemak yang dihasilkan dan muncullah sumbatan. Dengan pemakaian masker, risiko ini menjadi semakin tinggi."

Bila memang harus berdandan, aplikasikanlah pada area mata saja.

Setiap kali selesai mengenakan masker ketika sudah tiba di rumah, jangan lupa bersihkan dan cuci wajah dengan sabun.

"Apabila jerawat tetap terjadi meskipun sudah menerapkan tips di atas, cobalah dahulu krim atau gel anti jerawat yang dijual secara bebas. Jika tidak memberikan hasil memuaskan, segera berobat ke dokter spesialis kulit dan kelamin untuk mendapatkan terapi terbaik untuk kulit Anda."