Kasus positif melonjak, Pasar Nagari di Tanah Datar ramai tanpa menggunakan masker

id tanah datar,covid-19,penularan covid-19

Kasus positif melonjak, Pasar Nagari di Tanah Datar ramai tanpa menggunakan masker

Kesadaran masyarakat dalam menerapan protokol kesehatan di Pasar Nagari Tabek Patah, Kecamatan Salimpaung masih kurang. (ANTARA/Etri Saputra)

​​​​​​​Batusangkar, (ANTARA) - Aktivitas di salah satu pasar negari di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat tetap ramai meski kasus positif Covid-19 di daerah itu terus meningkat.

Dari pantauan di pasar Nagari Tabek Patah Kecamatan Salimpaung, Tanah Datar, Senin, masih banyak warga yang beraktivitas di pasar tersebut tanpa menggunakan masker.

Padahal pemerintah setempat menganjurkan semua warga untuk memakai masker, terutama saat keluar rumah sebagai upaya pencegahan terhadap virus corona yang terus meluas.

Salah seorang pedagang di pasar itu Narti (54), mengatakan dirinya merasa khawatir dengan pedagang ataupun pembeli yang tidak menggunakan masker.

"Namun kita atau saya pribadi tetap menerapkan protokol kesehatan setidaknya dengan terus menggunakan masker disaat berada diluar rumah," katanya.

Saat ditanya apakah menggunakan masker mengganggu saat bertransaksi dengan pembeli, ia menjawab cukup menganggu karena pembicaraan yang tidak jelas.

"Cukup mengganggu karena masker itu menghalangi suara, kadang terdengar orang berbicara kadang tidak jelas. Tapi demi kesehatan dan keselamatan tetap kita pakai," katanya.

Sementara salah seorang pengunjung pasar Hendra, mengatakan meningkatnya kasus positif COVID-19 di Tanah Datar menjadi pelajaran agar tetap menerapkan protokol kesehatan.

Berdasarkan data gugus tugas penanganan Covid-19 Tanah Datar total jumlah kasus positif Covid-19 di daerah itu embus pada Minggu, 23/8 mencapai 86 orang.

Dengan rincian satu orang dirawat di RSAM Bukittinggi, sembilan orang di RSUP M. Djamil, dua orang di RS Rasidin, satu orang di BKPSDM Padang.

Empat orang di RSUD Padang Panjang, 24 orang di karantina PPSDM Baso dan 30 orang di isolasi mandiri, 13 orang sembuh, dua orang meninggal, dan pelaku perjalanan 155 orang.