Gubernur : "Jalur" kita sudah benar dalam penanganan COVID-19

id berita padang,berita sumbar,normal baru,covid-19,pers

Gubernur : "Jalur" kita sudah benar dalam penanganan COVID-19

Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno silaturahmi dengan insan pers. (antarasumbar/Istimewa)

Wali Kota Padang Panjang minta semua yang kontak untuk swab. Kita fasilitasi karena tes swab itu memang menggunakan APBD Sumbar,
Padang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Irwan Prayitno menilai "jalur" penanganan wabah COVID-19 di provinsi itu sudah benar, terbukti dengan terputusnya hampir seluruh klaster penyebaran.

"Hampir semua klaster pada 19 kabupaten dan kota yang berhasil kita putus. Hanya beberapa saja yang masih ada penambahan, tetapi tidak signifikan lagi," katanya dihadapan sejumlah tokoh pers Sumbar di Padang, Rabu.

Pemutusan klaster itu karena gerak cepat petugas kesehatan dalam melakukan tracking dan tracing saat seorang warga diketahui positif COVID-19.

Puluhan orang, bahkan ratusan orang yang diketahui pernah kontak dengan orang terpapar dan teridentifikasi melalui proses tracking dan tracing, langsung uji swab untuk memastikan klaster tersebut tidak berkembang.

Kasus positif di Padang Panjang menjadi salah satu contoh. Mantan Wakil Wali Kota Padang Panjang teridentifikasi positif COVID-19. Lebih dari seratus orang dikhawatirkan pernah kontak termasuk sejumlah pejabat daerah.

"Wali Kota Padang Panjang minta semua yang kontak untuk swab. Kita fasilitasi karena tes swab itu memang menggunakan APBD Sumbar," katanya.

Gerak cepat petugas kesehatan itu juga didukung dengan kecepatan Tim Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dan Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Wilayah II Baso yang bisa merampungkan 2000 uji sampel sehari.

"Kita berharap ini bisa dipertahankan hingga vaksin coronavirus ini ditemukan," ujarnya.

Sementara Ketua PWI Sumbar, Heranof mengatakan apresiasi patut diberikan pada pemerintah daerah yang relatif bisa mengendalikan wabah COVID-19 di Sumbar. Namun, ada indikasi masyarakat mulai kendor dalam penerapan protokol kesehatan.

"Sepertinya cukup banyak masyarakat kita yang menganggap era normal baru (new normal) ini sebagai era normal. Sudah normal seperti sebelum wabah menyerang sehingga mulai banyak yang tidak bermasker," jelasnya.

Ia mengatakan itu sebagai PR bagi pemerintah daerah untuk memberikan pemahaman yang benar tentang era normal baru dan apa yang harus diikuti oleh masyarakat.

"Pers akan memberikan dukungan pada posisi itu, untuk membantu sosialisasi pada masyarakat," tambahnya.

Data Dinas Kesehatan setempat total warga Sumbar positif terinfeksi COVID-19 pada Rabu (1/7) adalah 742 orang dengan rincian 607 orang (81,80 persen) berhasil sembuh, dirawat di Rumah Sakit Karantina dan Isolasi Mandiri sejumlah 104 orang (14,02 persen) dan meninggal dunia 31 orang (4,18 persen).***3***