Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyampaikan kearifan lokal masyarakat di sejumlah daerah dalam turut mencegah penyebaran COVID-19.
Dalam webinar Kesiapan Nagari/Desa Menuju Era New Normal dalam Pandemic COVID-19, di Gedung Bina Graha, Jakarta, Jumat, Moeldoko menyontohkan apa yang dilakukan masyarakat di Sumatera Barat.
"Pola hidup masyarakat di Sumatera Barat berbasiskan kearifan lokal sehingga berperan dalam pencegahan kasus COVID-19. Kasus COVID-19 di Sumatera Barat dapat terkendali karena menerapkan local wisdom, pola hidup sehat berbasis kearifan lokal,” papar Moeldoko di Jakarta, Jumat.
Moeldoko menjelaskan kebiasan seperti mengambil air wudhu saat hendak shalat, serta menutup hidung saat bersin turut mencegah penyebaran virus.
"Warga Sumatera Barat yang sebagian besar Muslim tanpa disadari dengan berwudhu itu membersihkan diri dimana dalam sehari setidaknya dilakukan lima kali. Selain itu juga pemenuhan nutrisi lokal untuk meningkatkan daya tahan tubuh masyarakat dengan mengkomsumsi tanaman lokal seperti jahe, kunyit dan lainnya," jelasnya.
Menurut Moeldoko, saat ini masyarakat semakin memiliki kesadaran untuk menegakkan protokol kesehatan. Sehingga angka penularan di beberapa wilayah berkurang.
Meski demikian, dia menambahkan, protokol kesehatan pada masa pola hidup baru ke depan akan lebih detil dan lebih teknis diterapkan pada sektor usaha, pendidikan, dan tempat ibadah. Ada persyaratan tertentu yang harus diikuti dan ditaati yang menjadi tanggung jawab sosial.
Dia mengatakan agar protokol kesehatan dapat tersampaikan dengan baik di masyarakat maka diperlukan peran tokoh atau publik figur, seperti pimpinan daerah atau tokoh agama. Mereka dapat mengomunikasikan secara efektif mengenai pola hidup baru dan pentingnya menerapkan protokol kesehatan sehingga situasi semakin membaik.
Sementara mengenai prinsip penanganan COVID-19 dia menekankan perlu dilakukan dengan kalkulasi yang baik. Selan itu, perlu kolaborasi , kerja sama dan gotong royong tidak hanya pemerintah, tapi juga pemda, tokoh masyarakat, agama, pemuda, sampai tingkat RT/RW dan komponen masyarakat lainnya.
Pada kesempatan tersebut, Walinagari Lawang Sumbar Jamal Muchtar Dt. Lelo Ameh mengatakan, menghadapi masa pola hidup baru ini masyarakat perlu lebih menjaga protokol kesehatan.
"Tokoh adat, ulama dan pemerintah daerah berperan untuk mengomunikasikan kebiasaan masyarakat yang awalnya tidak biasa. Misalnya, mencuci tangan, pemeriksaan suhu badan ketika masuk ke pasar dan sebagainya," ujar Jamal.
Berita Terkait
Pakar jelaskan cara masyarakat Minang bangun rumah yang tahan gempa
Selasa, 26 September 2023 14:59 Wib
Pemkot Padang canangkan pelajaran Keminangkabauan lestarikan budaya
Selasa, 19 September 2023 13:41 Wib
Mengenal budaya lewat tradisi Tolak Bala di Pantai Air Manis
Kamis, 14 September 2023 7:30 Wib
Hidayat : Dialog kebudayaan untuk menghidupkan dialektika kearifan lokal
Minggu, 3 September 2023 8:06 Wib
Legislator harap penegakan hukum tidak abaikan kearifan lokal di Sumbar
Selasa, 4 Juli 2023 6:31 Wib
Pemkot Pariaman dorong KKG gelar festival kearifan lokal
Jumat, 26 Mei 2023 9:56 Wib
Gubernur : Kearifan lokal Sumbar diakui negara dengan UU
Selasa, 4 April 2023 23:01 Wib
Bupati Agam : Nagari Pasia Laweh inspirasi kearifan lokal dukung ketahanan pangan
Minggu, 5 Februari 2023 14:31 Wib