Padang, (ANTARA) - Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Ropanasuri menerapkan sistem antrean daring yang terintegrasi dengan aplikasi mobile JKN milik BPJS Kesehatan. Hal ini diimplementasikan sebagai salah satu sarana pendaftaran poliklinik di tengah pandemi Corona Virus Disease (COVID-19).
“Ini merupakan media alternatif yang lain untuk proses pendaftaran poliklinik RSKB Ropanasuri, apalagi Mobile JKN sudah digunakan oleh banyak pasien,” kata Direktur RSK Bedah Ropanasuri, dr. Tomas Darwin di Padang, Selasa.
Menurutnya untuk mempersiapkan hal tersebut pihaknya menyiapkan tenaga IT untuk proses integrasi serta sosialisasi staf untuk antrean online yang terintegrasi dengan mobile JKN.
“Kami juga sudah menyiapkan perangkat komputer, handphone dan jaringan internet dengan persiapan dua sampai tiga bulan,” katanya.
Tomas memastikan kompetensi SDM Ropanasuri cukup siap, karena alurnya sama dengan antrean elektronik yang sudah dilaksanakan bahkan lebih simpel untuk antrean online.
Ia juga menjelaskan alur antrean online untuk pelayanan poliklinik diawali dari setelah pasien dapat rujukan dari FKTP pasien dapat mendapatkan antrian ke RS ropanasuri melalui mobile JKN.
Kemudian membuka aplikasi JKN dan buka fitur ‘Ambil Antrean’. Selanjutnya pasien akan mendapatkan nomor antrean dan diperlihatkan ke petugas keamanan saat sampai di RS untuk proses check in.
Selanjutnya pasien akan melanjutkan proses registrasi untuk menyelesaikan administrasi pelayanan.
Untuk alur tindakan dan operasi ia memaparkan setelah pasien mendapatkan pelayanan poliklinik jika dibutuhkan tindakan operasi akan diberikan surat perintah rawat
Lalu surat perintah rawat dibawa pasien ke bagian admisi dan petugas admisi akan menjadwalkan sesuai dengan hari yang tersedia.
Berikutnya petugas akan menginput jadwal tindakan ke dalam SIMRS dan jadwal tindakan pasien dapat dilihat melalui aplikasi Mobile JKN pada fitur Jadwal Operasi.
Selain antrean online dan jadwal tindakan/operasi, SIMRS RSKB Ropanasuri juga sudah terintegrasi dengan aplicares, P-care dan V-claim
Ia mengakui masih ada pasien yang belum memahami, karena cukup banyak pasien yang berusia tua. Serta sangat bergantung dengan kondisi jaringan internet.
Berita Terkait
Festival durian upaya Solok Selatan majukan UMKM
Sabtu, 20 April 2024 13:58 Wib
Masyarakat Kota Payakumbuh terima bantuan dari Kemensos RI
Sabtu, 20 April 2024 13:55 Wib
31 kelompok tani di Agam dapat bantuan pompa air dari Kementan
Sabtu, 20 April 2024 13:40 Wib
Jalan di Kelok Hantu amblas, arus lalu lintas masih buka tutup (Video)
Sabtu, 20 April 2024 13:28 Wib
Pemkab Pasaman Barat raih tiga penghargaan tingkat provinsi
Sabtu, 20 April 2024 13:22 Wib
Mengenal Rayo Anam, tradisi ziarah kubur di Tanah Datar
Sabtu, 20 April 2024 11:31 Wib
BPJS Ketenagakerjaan Padang jalin kerja sama dengan PT Damko sebagai Perisai
Sabtu, 20 April 2024 11:17 Wib
Direktur Utama Jasa Raharja hadiri penutupan posko angkutan mudik Lebaran
Sabtu, 20 April 2024 9:06 Wib