LLDIKTI Wilayah X lantik guru besar Universitas Bung Hatta

id Berita Padang, padang terkini, pelantikan guru besar, ll dikti wilayah x

LLDIKTI Wilayah X lantik guru besar Universitas Bung Hatta

LLDIKTI Wilayah X lantik guru besar  Universitas Bung Hatta (Antara/HO_Humas LL DIKTI Wilayah X)

Padang (ANTARA) - Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X melantik dosen Universitas Bung Hatta (UBH) Dr. Diana Kartika sebagai profesor dalam bidang ilmu pendidikan bahasa jepang.

Kepala LLDIKTI Wilayah X Prof Herri di Padang, Kamis mengatakan Dr. Diana Kartika merupakan guru besar yang keenam di kampus UBH tersebut.

"Pada 2019 terdapat sembilan guru besar baru di LLDIKTI Wilayah X. Hal ini melampaui target yang sudah ditetapkan yaitu sebanyak lima orang guru besar,” kata dia.

Ia berharap kepada para profesor tersebut agar terus berkarya dalam bentuk buku dan karya ilmiah sebagai kewajiban seorang guru besar dalam menyampaikan pemikirannya kepada masyarakat.

"Semoga bisa menjadi motivasi bagi dosen lainnya di lingkungan LL DIKTI Wilayah X untuk meningkatkan pendidikan menuju guru besar," kata dia.

Tidak hanya itu, ia berharap para profesor terus melakukan pengaderan serta pembinaan terhadap dosen muda untuk meningkatkan jabatan akademik sampai ke jenjang guru besar.

"Semoga para dosen yang sudah bergelar doktor juga segera menyusul menuju profesor. Saat ini jumlah dosen bergelar doktor masih 623 dari 9.300 dosen di PTS," kata dia menerangkan.

Menurut dia dengan adanya dosen yang memiliki jabatan akademik sebagai guru besar akan meningkatkan kinerja perguruan tinggi itu sendiri.

Ia juga berpesan supaya kenaikan jabatan akademik tersebut tidak menjadi titik akhir dalam meniti karir ke depannya. Namun dijadikan sebagai titik awal untuk terus produktif.

"Tentunya, dengan jabatan tersebut pengalaman dalam menjalani tridharma perguruan tinggi menimbulkan kepercayaan diri yang tinggi untuk berkarya dan menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat," kata dia.

Diana Kartika mengatakan sebelumnya sempat pesimis untuk meraih jabatan guru besar tersebut.

"Karena pada saat penyerahan berkas untuk pengusulan gelar profesor pada 18 September 2019, sempat ditolak," kata dia.

Setelah pengusulan tersebut diulang lagi pada 11 Desember 2019. Akhirnya ia berhasil sebagai guru besar pendidikan Bahasa Jepang pertama di Sumbar.