Arosuka, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok, Sumatera Barat mengajukan revitalisasi Pasar Sumani, Kecamatan X Koto Singkarak yang terbakar pada Sabtu (16/2) ke Kementerian Perdagangan dengan anggaran sekitar Rp6 miliar .
"Sebenarnya sebelum kebakaran kami sudah ajukan proposal bantuan ke Kementerian Perdagangan dari 2019 untuk menata ulang Pasar Sumani," kata Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Solok, Eva Nasri di Koto Baru, Selasa.
Ia menjelaskan pihaknya akan mencoba menata ulang Pasar Sumani sehingga lebih tertata rapi dan modern agar pedagang dan masyarakat dapat melakukan transaksi jual beli dengan lebih nyaman dan kondusif.
Untuk menata ulang Pasar Sumani menjadi pasar semi modern, diajukan anggaran sekitar enam miliar untuk pembangunan ulang kios-kios pasar, membangun tempat parkir dan menghubungkannya ke terminal.
"Jadi, nanti Pasar Sumani ini akan terintegrasi dengan terminal jadi masyarakat dari nagari-nagari tetangga lebih mudah untuk mengakses pasar tersebut," ujarnya.
Saat ini, pihaknya sedang menyiapkan dokumen-dokumen administrasi yang diperlukan sehingga bisa diterima permohonan untuk reviltalisasi pasar tersebut.
Menurutnya kalau semua persyaratan dapat dipenuhi dan pengajuan diterima, tahun ini pasar bisa dibangun kembali.
Tapi hal yang menjadi kendala, yaitu masalah alashak tanah pasar. Pihaknya telah memberi tahu hal tersebut pada Wali Nagari untuk mendapatkan persetujuan pemilik tanah dari tanah kaum atau perseorangan.
"Kalau alas hak tanah pasar telah dikumpulkan dan ada pernyataan dari Wali Nagari tanah bebas sengketa baru dapat dibangun," ujarnya.
Sebab nantinya pasar yang telah selesai dibangun pengelolaannya dikembalikan pemerintah daerah ke nagari.
Sedangkan pada tahun sebelumnya telah dibangun 12 kios di Pasar Singkarak dan 16 kios di Pasar Paninggahan yang telah diserahkan ke Wali Nagari pada awal 2020 untuk dikelola.