Dugaan penculikan anak di Limapuluh Kota, polisi lakukan penyelidikan

id penculikan anak,polres limapuluh kota,berita hukum

Dugaan penculikan anak di Limapuluh Kota, polisi lakukan penyelidikan

Kasatreskrim Polres Limapuluh Kota, AKP Anton Luther. (ANTARA/Akmal Saputra)

​​​​​​​Sarilamak (ANTARA) - Polres Limapuluh Kota, Sumatera Barat bersama dengan Polsek Harau tengah mendalami dan melakukan penyelidikan terhadap dugaan percobaan penculikan terhadap seorang siswa SDN 01 Sarilamak, Selasa (11/2).

Kasatreskrim Polres Limapuluh Kota AKP Anton Luther di Sarilamak, Kamis, menyebutkan orang tua korban sudah membuat laporan polisi pada Rabu (12/2) dengan Laporan Polisi TBL/12/II/2020/Res 50 Kota/Sek Harau.

"Orang tua melaporkan tentang tindak pidana percobaan penculikan anak yang terjadi pada Selasa 11 Februari 2020 sekitar pukul 16.00 WIB bertempat di depan SDN 01 Sarilamak. Kami sedang lakukan proses penyelidikan untuk mengungkap dugaan percobaan penculikan anak yang dilaporkan," kata dia.

Dugaan percobaan penculikan yang terjadi ini, katanya merupakan yang pertama di wilayah hukum Polres Lima Puluh Kota. Untuk itu, ia meminta kepada seluruh warga untuk lebih berhati-hati dalam mengawasi anak.

"Saat ini tim dari Polres Limapuluh Kota bekerja sama dengan Polsek Harau karena memang laporannya masuk di Polsek Harau," ujarnya.

Orang tua korban, Oktaviana Puspita Sari (32) mengungkapkan percobaan penculikan terjadi ketika anaknya hendak pulang sekolah pukul 16.00 WIB karena di hari itu ia masuk siang, yaitu pukul 12.30 WIB.

"Hari itu, anak saya pulang lebih awal dari lokal lainnya, dan kondisi saat itu sepi," ujarnya.

Pelaku menggunakan mobil Avanza putih tanpa plat nomor dan mobil Avanza tersebut terparkir di pinggir jalan tidak jauh dari lokasi, dan itu terlihat oleh saksi dan anak yang diduga akan diculik, yakni Kharinza Putri Yudia

Sementara itu, Kharinza mengakui seseorang menghampirinya dan membujuknya dengan eskrim, jalan-jalan.

"Saya ditawari eskrim, dibilang tidak. Kemudian dia ajak jalan-jalan, ditolak, dipegangnya dan ditariknya tas sampai putus," ujarnya. (*)