Lima rumah di Koto Alam Limapuluh Kota ambruk akibat tanah amblas

id tanah retak,nagari koto alam,limapuluh kota,berita limapuluh kota,limapuluh kota terkini,berita sumbar

Lima rumah di Koto Alam Limapuluh Kota ambruk akibat tanah amblas

Wakil Bupati Limapuluh Kota Ferizal Ridwan saat mengunjungi rumah warga di Kenagarian Koto Alam, Kabupaten Limapuluh Kota yang tanahnya amblas. (Ist)

Payakumbuh, (ANTARA) - Lima dari enam rumah yang sebelumnya terdampak retakan tanah di Kenagarian Koto Alam, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat ambruk hingga tidak bisa dihuni lagi.

Wali Nagari Koto Alam Abdul Malik di Koto Alam, Senin, mengatakan dari lima rumah yang ambruk, dua rumah permanen dan tiga rumah semi permanen.

"Lima rumah itu telah amblas turun ke bawah yang sebelumnya hanya retak besar dan belum turun. Sekarang sudah turun dan membuat bangunan itu bergeser," kata dia.

Para penghuni rumah telah mengungsi ke rumah sanak keluarga masing-masing yang berada di daerah tersebut.

"Rumah tidak dapat dihuni lagi, jika tanah terus bergerak akan membuat rumah benar-benar hancur, jadi berbahaya jika ditinggali," sebutnya.

Baca juga: Aktivitas tambang dan intensitas hujan sebabkan retakan tanah di Limapuluh Kota

Selain itu, pihaknya juga telah membangun posko pengungsian dan juga turun ke jalan untuk meminta sumbangan.

"Di posko pengungsian juga berisi bantuan dari pihak Pemkab Limapuluh Kota karena Bupati dan Wakil Bupati juga telah turun melihat langsung kondisi yang ada," ujar Abdul.

Ia mengatakan sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti dari retaknya tanah di daerah tersebut. Dugaan sementara karena intensitas hujan yang tinggi.

"Selain itu lokasinya memang berada di tepi jalan lintas, jadi semakin parah karena banyaknya kendaraan yang lewat," sebutnya.

Pihaknya menginginkan warga yang terdampak bisa direlokasi ke daerah lain yang aman, sebab bencana dapat mengancam keselamatan warga.

"Ini mungkin yang akan kita ajukan ke pihak Pemkab, supaya warga dapat direlokasi agar tidak ada korban jiwa dan kerugian materil lebih banyak," kata dia.

Terpisah, Wakil Bupati Limapuluh Kota Ferizal Ridwan mengatakan Pemkab Limapuluh Kota akan melakukan kajian mendalam dan melakukan pendataan dengan akurat.

"Kami juga akan menyiapkan program antisipasi serta menyelamatkan harta benda dan nyawa sebagai dampak amblasnya tanah," sebutnya.

Selain itu, khusus pada pertambangan yang kemungkinan menjadi pemicu terjadinya retakan dan bergeraknya tanah di wilayah tersebut akan dievaluasi izinnya sekaligus evaluasi teknologi atau daya dan jangkauan ledakan yang dilakukan.

"Sekarang ada 13 perusahan tambang yang memiliki Izin Usaha Pertambangan dan sebagian sudah beroperasi. Sedangkan sebagiannya akan beroperasi," kata dia.

Salah seorang warga Jorong Polong Dua, llham Uwo (45) mengatakan meski retakan berada di Jorong Batu Hampa dan Jorong Simpang Tiga, namun Jorong Polong Dua juga terancam. Lebih dari 300 jiwa di jorong Polong Dua sekarang tengah dihantui longsoran tanah dari Jorong Batu Hampa

"Retakan tanah ini kurang lebih sepanjang 300 meter. Selain aktivitas pertambangan yang menggunakan bahan peledak, juga diperparah intensitas hujan yang tinggi," sebutnya. (*)