BPTP Sumbar perkenalkan konsep tumpang sari tanaman jagung dan padi

id berita sumbar, BPTP Sumbar,teknologi tumpang sari,tumpang sari jagung-padi

BPTP Sumbar perkenalkan konsep tumpang sari tanaman jagung dan padi

Penerapan teknologi tumpang sari pagi dengan jagung di Solok Selatan. (Antara/istimewa)

Padang, (ANTARA) - Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Barat memperkenalkan hasil kajian penerapan teknologi tumpang sari tanaman atau disingkat Turiman yang merupakan penggabungan dua jenis tanaman dalam satu lahan kepada petani di provinsi itu.

Peneliti senior BPTP Sumbar Syahrial Abdullah di Padang, Senin menyampaikan kelebihan teknologi ini bisa mengoptimalkan penggunaan lahan dan dan bisa mendapatkan keuntungan dari dua atau lebih jenis tanaman.

Ia menyampaikan penerapan teknologi ini telah diuji coba di Kecamatan Pauh Duo, Kabupaten Solok Selatan dengan tumpang sari antara jagung dengan padi gogo memakai sistem dua baris jagung, enam baris padi dan dua baris jagung empat baris padi

"Dari hasil uji coba terlihat perbedaan hasil karena dengan sistem dua banding enam hasilnya lebih bagus karena cahaya yang masuk lebih banyak," kata dia.

Penanggung jawab kegiatan kaji terap Turiman BPTP Sumbar Rifda Roswita berharap dari hasil uji coba ini kelompok tani bisa menerapkan teknologi Turiman.

Ia berharap penyuluh pertanian melakukan pendampingan kepada petani untuk menerapkan teknologi ini.

"Kami juga berharap dukungan dari Dinas Pertanian untuk terus melanjutkan penerapan teknologi ini di Kabupaten Solok Selatan," katanya.

Terpisah Sekretaris Dinas Pertanian Solok Selatan Lusi Susanti menyampaikan terima kasih kepada BPTP Sumbar yang telah melakukan Kaji Terap dan Temu Lapang memperkenalkan Teknologi Turiman di Kabupaten Solok Selatan.

Ia juga menyatakan siap untuk melanjutkan teknologi Turiman yang telah diperkenalkan oleh BPTP Sumbar di Solok Selatan.

Dinas pertanian akan menyediakan benih padi dan jagung agar bisa ditanam secara tumpang sari oleh Petani di Solok Selatan.

Kabid Penyuluhan Dinas Pertanian Solok Selatan Vera Septaria menyampaikan pihaknya akan menyediakan benih, sehingga petani tinggal mengajukan melalui PPL atau BPP dan harus di taman dengan teknologi tumpang sari seperti yang dilakukan oleh BPTP Sumbar.

"Kami akan mengerahkan PPL untuk terus mendampingi petani dalam mendiseminasikan teknologi tumpang sari ini dalam kegiatan-kegiatan penyuluhan yang mereka lakukan di wilayah binaan masing-masing," ujarnya.