Monumen Merpati Perdamaian terancam ambruk, Dispar: perbaikan gunakan dana bencana

Padang, (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Padang memastikan perbaikan Monumen Merpati Perdamaian yang pondasinya hancur terkena abrasi di Pantai Padang akan menggunakan dana darurat bencana.

"Sebelumnya sudah dilakukan pemasangan karung dari pasir, namun dalam jangka waktu panjang air laut mulai terus menggerus pondasi sehingga perlu dibangun penahan ombak permanen," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang Arfian di Padang, Rabu.

Menurutnya pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Kota Padang serta Balai Wilayah Sungai.

Ia menyampaikan saat ini sudah dipasang 1.000 karung pasir untuk menahan ombak namun ternyata tidak efektif sehingga pondasi monumen dihantam air laut dan mulai tergerus.

Kalau untuk status saat ini Monumen Merpati Perdamaian masih aset Lantamal II Padang karena belum diserahkan ke Pemkot Padang.

Berdasarkan pantauan dalam beberapa hari terakhi terjadi gelombang pasang cukup tinggi sehingga pondasi monumen dihantam air laut.

Monumen Merpati Perdamaian diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 12 April 2016 di Taman Muaro Lasak, Padang, Sumatera Barat.

Peresmian monumen ini merupakan bagian dari latihan maritim berbagai negara yang digagas TNI Angkatan Laut yang lebih populer disebut Multilateral Naval Exercise Komodo 2016.

Monumen Merpati Perdamaian menjulang setinggi delapan meter yang terbuat dari metal menyerupai kertas origami.

Sebelumnya PT Semen Padang bersama Pangkalan Utama Angkatan Laut II Padang juga merevitalisasi Monumen Merpati Perdamaian dengan membangun kembali bagian-bagian yang rusak.

Pada 2017 Semen Padang juga melakukan revitalisasi dengan penambahan tiang dan rantai di sekitar Monumen Merpati Perdamaian sebanyak 68 tiang bersamaan dengan rantai.