Malang, (ANTARA) - Rapid Test GAD65 (Glutamic acid Decarboxylase 65) alat pendeteksi dini diabetes melitus (DM) temuan Biosains Universitas Brawijaya (UB) Malang yang akan diproduksi secara massal dan bermitra dengan PT Biofarma (Persero), siap dipasarkan.
Ketua tim peneliti Rapid Test GAD65 Biosains UB Malang Prof Dr Aulanni'am menyatakan rasa senangnya karena sudah dirilisnya Rapid Tes GAD65 ke masyarakat secara luas.
"Rapid Test GAD65 merupakan produk pertama Indonesia untuk medical devices yang dimotori oleh UB. Saat ini kami sudah menerima Purchase Order (PO). Kami ditarget untuk bisa memproduksi 800.000 kit setiap bulannya," kata Aulanni'am dalam rilis yang diterima di Malang, Jumat.
Wakil Rektor I UB Malang itu mengemukakan untuk membantu mencapai target tersebut, tim Biosains UB sudah meminta kepada rektor UB untuk menambah pekerja outsourcing, khususnya di bagian pengemasan.
"Semoga produk awal ini bisa membanggakan, sehingga penderita DM di Indonesia bisa berkurang karena sudah terdeteksi sejak awal. Dengan demikian, masyarakat bisa mengatur pola makan dan gaya hidupnya agar tidak terkena diabetes," tuturnya.
Produk ini bisa mendeteksi hingga 14 tahun ke depan. Proses pemasaran produk yang bekerjasama dengan PT Biofarma (Persero) telah mendapatkan Sertifikat Produksi Alat Kesehatan No FK.01.02/VI/612/2017 serta Nomor Izin Edar Alat Kesehatan AKD 20101910808 dari Kementerian Kesehatan RI.
Biosains Rapid Test GAD65 adalah rapid test untuk mendeteksi Diabetes Mellitus (DM) tipe 1 dan 1,5. Pada kit ini, deteksi dilakukan terhadap keberadaan autoantibodi GAD65 yang merupakan penanda dini kerusakan sel beta pankreas.
Kit ini mampu mendeteksi awal terjadinya autoimun diabetes, sehingga dapat dilakukan pada bayi dan anak-anak yang memiliki riwayat penderita DM dalam keluarganya.
Sementara itu, Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Prof Dr Ismunandar menyatakan Indonesia saat ini masih bergantung pada produk impor dan kondisi ini sangat mengganggu devisa nasional.
"Ketergantungan bahan baku obat utamanya masih sekitar 95 persen. Angka ini tidak bergeser dari tahun ke tahun," kata Ismunandar.
Ia menambahkan dengan dirilisnya Rapid Tes GAD65, diharapkan bisa mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap produk impor.
Rapid Test GAD65 diluncurkan bersamaan dengan acara Forum Riset Life Science Nasional (FRLN) yang diselenggarakan mitra UB Malang di Jakarta, Kamis (26/9).
Peluncuran produk tersebut juga dihadiri oleh para peneliti Indonesia dari perguruan tinggi, pemerintah dan industri, khususnya periset bidang vaksin dan produk life science yang bertujuan untuk melakukan pengembangan vaksin dan produk Life Science baru dalam negeri untuk kemandirian riset nasional.
Dalam kegiatan ini UB juga berpartisipasi dalam pameran produk dan uji Biosains Rapid Test GAD65 bagi peserta kegiatan yang berminat. (*)
Berita Terkait
AP II Minangkabau lakukan "paper test" pastikan keamanan penerbangan
Kamis, 4 April 2024 17:07 Wib
Test Drive Hyundai Stargazer jajal lokasi wisata di Kota Padang
Selasa, 21 Maret 2023 12:32 Wib
Kejuaraan Test event tinju berakhir, Padang Panjang kantongi 9 medali
Kamis, 16 Maret 2023 13:00 Wib
Wako Fadly Amran sebut Test Even Tinju tolok ukur pelaksanaan Porprov 2023
Senin, 13 Maret 2023 11:23 Wib
Sambut Porprov 2023, Pertina Padang Panjang gelar kejuaraan test event tinju
Sabtu, 11 Maret 2023 9:57 Wib
13 calon dubes ikuti uji kelayakan di DPR RI
Rabu, 1 Februari 2023 17:38 Wib
Pemerintah mulai menghitung dan menyiapkan skenario terburuk hadapi ancaman resesi global 2023
Rabu, 12 Oktober 2022 12:43 Wib
Pemkot Bukittinggi adakan tes HIV ke warga Lapas, ini hasilnya
Kamis, 16 Juni 2022 16:46 Wib