Painan, (ANTARA) - Warga Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat yang menjadi korban tewas dalam kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua pada Senin (23/9) bertambah jadi 10 orang, mereka berasal dari empat kecamatan berbeda.
"Empat orang berasal dari Nagari Lakitan Utara yang bernama Hendra Eka Putra (22), Safrianto (36), Jafriantoni (24), dan Riski (3,5)," kata Camat Lengayang, Zoni Eldo di Painan, Rabu.
Baca juga: Jenazah perantau Sumbar korban kerusuhan di Wamena akan dipulangkan Rabu sore
Berikutnya, Nofriani (40), Ibnu Rizal (8), Nurdin Yakub (28) asal Nagari Taluk, dan Muhamad Iswan (23) asal Nagari Koto Nan Tigo IV Koto Hilie, kata Camat Batang Kapas, Wendra Rovikto.
Sementara kata Camat Sutera, Fachruddin menyebutkan satu warganya juga meninggal dunia pada insiden tersebut bernama Nurdi (28) asal Kampung Langgai.
Baca juga: Pesisir Selatan galang dana pulangkan korban kerusuhan di Wamena
Berikutnya sesuai dari keterangan Camat IV Nagari Bayang Utara, Ronal Bernando, satu warganya juga meninggal akibat kejadian itu yang bernama Ari Murdani (28) asal Nagari Puluik-Puluik Selatan.
Sementara itu, Kepala Bagian Humas dan Protokoler Pesisir Selatan, Rinaldi menyebutkan jenazah para korban akan diterbangkan dari Kabupaten Jayawijaya menuju Bandara Sentani hari ini.
Baca juga: Empat warga Pesisir Selatan tewas di Wamena, keluarga berharap jenazahnya dibawa pulang
"Penerbangan tersebut menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU," jelasnya.
Selanjutnya dari sana akan diterbangkan menggunakan pesawat komersil dan sesuai jadwal pesawat itu lepas landas pukul 17.00 WIB.
Dari Bandara Sentani pesawat akan transit di Makasar, selanjutnya Jakarta dan ke Bandara Internasional Minangkabau Sumatera Barat.
Baca juga: Warga Sumbar jadi korban di Wamena, Wagub sampaikan belasungkawa
"Kendati demikian sesuai informasi yang kami terima jika jenazah tiba di Bandara Sentani sebelum pukul 15.00 WIB maka akan langsung diberangkat, tapi jika tidak terpaksa bermalam dan menunggu penerbangan selanjutnya pada Kamis (26/9)," imbuhnya. (*)