Bank Sampah di Padang Hasilkan Produk Bernilai Jual

id BNk sampah

Bank Sampah di Padang Hasilkan Produk Bernilai Jual

Sejumlah ibu-ibu pengelola Bank Sampah Kota Padang memamerkan produk hasil kreatifitas mereka di sebuah pameran. (ANTARA SUMBAR/Laila)

Padang (ANTARA) - Asosiasi Bank Sampah Indonesia (Asobsi) Kota Padang menghasilkan sejumlah produk unggulan yang bernilai jual tinggi.

Ketua Asobsi Kota Padang Mina Dewi Sukmawati di Padang, Minggu, mengatakan produk unggulan tersebut berupa hasil kreatifitas para ibu-ibu yang tergabung dalam Asosiasi Bank Sampah Indonesia Kota Padang.

Sejumlah produk unggulan Bank Sampah tersebut berupa tas, gantungan kunci, aksesori, kotak tisu dan beberapa produk lainnya merupakan olahan tabungan sampah para nasabah yang bernilai jual tinggi dari Rp5.000 hingga ratusan ribu.

Selain itu, hingga saat ini semua produk Bank Sampah sudah punya tempat pemasaran masing-masing yang dipasarkan secara langsung maupun secara daring.

Ia juga mengatakan terdapat 12 Bank Sampah yang tergabung di dalam Asobsi Kota Padang yakni Bank Sampah Pancadaya Satu, Dua dan Tiga di Kecamatan Kuranji, Bank Sampah Lidah Mertua di Koto Tangah, Bank Sampah Hidayah, Sakinah di Lubuk Kilangan, Bank Sampah Andalas Sepakat, Bangau Putih, Asysyifa, Hijau Lestari di Kecamatan Padang Utara, Palito di Kecamatan Koto Tangah dan Bank Sampah Alhijrah.

"Sebetulnya terdapat sebanyak 29 Bank Sampah di Kota Padang, namun hanya 12 Bank Sampah yang aktif hingga saat ini," ujar dia.

Ia juga mengatakan Asosiasi Bank Sampah tersebut bertujuan untuk mengkoordinir dan mengedukasi masyarakat supaya setiap sampah yang terdapat di sekitar mereka bisa terkelola dan tidak dibuang begitu saja.

Jenis sampah yang bisa ditabungkan ke bank sampah berupa botol plastik, kantong plastik, sampah ekobrik, Karton bekas, koran bekas, kaleng bekas dan beberapa jenis sampah lainnya dengan harga yang beragam.

"Seperti sampah ekobrik dengan berat 2,5 Ons kami beli Rp500," ujarnya.

Sejauh ini Bank Sampah telah membantu mengurangi jumlah pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS) atau Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sekitar 20 persen.

"Karena ada beberapa Bank Sampah yang mampu menampung sampah sekitar 2,4 ton dalam satu bulan," sambung dia.

Selain itu beberapa Bank Sampah juga menerima semua jenis sampah yang ditabungkan nasabah seperti Bank Sampah pancadaya dan Bank Sampah Hidayah.

Setiap Bank Sampah juga punya keunggulan masing-masing seperti Bank Sampah Hidayah punya keunggulan di bidang seminar kit, Bank Sampah Pancadaya membuat sovenir dan mengolah sampah organik.

Ia juga mengatakan Asosiasi Bank Sampah baru didirikan pada tahun ini, namun sejumlah Bank Sampah yang terdapat di beberapa kecamatan sudah ada sejak 2011.

"Bank sampah hadir atas keinginan kami sendiri, karena melihat sampah hingga saat ini masih menjadi problem yang belum terpecahkan bagi masyarakat," katanya.

Ia juga berharap Bank Sampah terus berkembang hingga mewujudkan masyarakat yang sejahtera dengan menciptakan masyarakat yang mandiri dan berwawasan lingkungan.

"Sebetulnya sampah ini berguna dan harusnya sampah sudah menjadi potensi pendapatan bagi masing-masing keluarga," kata dia.(*)