Batusangkar, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat Marwan, berharap Kementerian PUPR segera menghibahkan bangunan sentra tenun di Nagari Tigo Jangko, Kecamatan Lintau Buo kepada pemerintah daerah setempat.
"Secara administrasi kami sudah menyerahkan surat-suratnya dan sekarang sudah berada di Kementerian PUPR. Kami berharap segera selesai dan pemda bisa mengoperasionalkannya," kata Kepala Dinas Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Tanah Datar Marwan di Batusangkar, Senin.
Ia mengatakan biaya pemeliharaan sentra tenun yang sudah masuk ke tahap renovasi tersebut tidak bisa dianggarkan dengan menggunakan APBD jika asetnya belum diserahkan ke pemerintah daerah.
Sejak didirikan 2017, sentra tenun menghabiskan dana dari Kementerian PUPR sebesar Rp19,2 miliar. Bangunan itu dilengkapi dengan asrama terdiri dari 35 kamar, tempat produksi tenun, pagar pembatas, dan beberapa bangunan pendukung lainnya.
Ia mengaku untuk pengoperasionalkannya saat ini siswa yang tinggal di asrama sentra tenun tersebut membayar dengan cara pribadi, seperti pembayaran listrik dengan menggunakan token.
"Karena tidak mungkin kita membiayai operasionalnya jika aset tersebut belum milik pemda," katanya.
Ia juga mengatakan Kriya Minangkabau sebagai penggerak sentra tenun tersebut akan mendatangkan guru pengajar lulusan Negara Prancis untuk meningkatkan kualitas dari kerajinan tenun.
Selain mendatangkan guru yang handal dan berkualitas, Kriya Minangkabau juga melakukan pemilihan mahaguru bagi pengajar di sentra tenun.
"Jadi Kriya Minangkabau tidak saja memperhatikan dari segi pelatihan dan kualitas tapi juga dari kepegawaian, malahan akan mendatangkan guru lulusan Francis yang akan datang sekitar satu minggu lagi," katanya.
Sebelumnya isteri Wakil Presiden Jusuf kalla, Mufidah Jusuf Kalla mengaku senang melihat perkembangan peserta didik di sentra tenun, dalam beberapa hari belajar saja anak didik di sekolah tenun itu telah bisa menghasilkan karya seperti songket.
"Saya senang dengan perkembangan pada peserta didik di sini, dalam 20 hari saja mereka telah berhasil membuat songket," ujarnya.
Berita Terkait
SAR Padang masih cari dua korban tertimbun longsor di Sitinjau Lauik
Selasa, 7 Mei 2024 20:25 Wib
Bupati Eka Putra bersama DPRD Datangi Dirjen Toponimi dan Batas Wilayah
Selasa, 7 Mei 2024 12:07 Wib
Inovasi satu nagari satu event antarkan Tanah Datar peringkat 4 Nasional Penilaian PPD Tahun 2024
Selasa, 7 Mei 2024 9:51 Wib
Menag bertolak ke Saudi cek persiapan akhir layanan di tanah suci
Selasa, 7 Mei 2024 8:59 Wib
Sumbar bertekad jadi percontohan jaminan halal produk di tanah air
Sabtu, 4 Mei 2024 16:46 Wib
Seleksi pemuda pelopor, Disparpora Tanah Datar targetkan berprestasi hingga tingkat Nasional
Selasa, 30 April 2024 19:28 Wib
Jokowi: Mafia tanah berkurang karena masyarakat pegang sertifikat
Selasa, 30 April 2024 18:03 Wib
57 sekolah di Tanah Datar ikuti O2SN dan FLS2N 2024
Selasa, 30 April 2024 15:15 Wib