Jakarta, (Antara) - Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) RJ Lino mengatakan layanan Terminal Peti Kemas NewPriok akan setara dengan pelabuhan internasional lain di dunia karena mampu menampung peti kemas sebesar 1,5 juta TEUs, dengan waktu bongkar muat hanya sekitar 3 hari. "Dengan pembangunan infrastruktus NewPriok ini, waktu bongkat muat bisa diturunkan dari 6,25 hari menjadi hanya 3 hari. Ini merupakan kategori bongkat muat berstandar internasional," kata RJ Lino, di sela-sela acara "Groundbreaking Proyek New Tanjung Priok, Pelabuhan Kalibaru" yang diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Jakarta, Jumat. Menurut Lino, pembangunan Terminal Peti Kemas Kalibaru pada tahap awal menelan investasi Rp22,66 triliun, dari total investasi yang dibutuhkan hingga tahap kedua sekitar 4 miliar dolar AS atau setara dengan Rp38,9 triliun. "Pembangunan terminal NewPriok tahap satu ini akan terdiri atas tiga terminal petikemas dan dua terminal produk bahan bakar minyak dan ditargetkan siap beroperasi pada 2014," ujar Lino. Dengan begitu tambahnya, terminal ini nantinya menambah kapasitas tampung peti kemas sebanyak 4,5 juta TEUs serta 9,4 juta meter kubik produk minyak dan gas. Ia menjelaskan, pembangunan Terminal Kalibaru ini, merupakan pemenuhan mandat Peraturan Presiden No. 36 Tahun 2012, yang ditandatangani pada 5 April 2012 dan tertuang detail dalam perjanjian konsesi antara Kementerian Perhubungan melalui Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok dengan Pelindo II. "Dengan infrastruktur yang memadai, dan teknologi yang dimiliki maka Terminal Peti Kemas NewPriok ini mendorong penguatan dan efisiensi logistik nasional yang bermanfaat kepada Indonesia untuk mampu berkompetisi dalam kancah global," tegas Lino. Ia menambahkan, dengan pembangunan terminal Kali Baru tersebut maka pelabuhan ini dapat disinggahi kapal-kapal peti kemas berkapasitas besar hingga 18.000 DWT, dari sebelumnya hanya mampu kapal-kapal yang berukuran 5.000 DWT. Dengan peningkatan infrastruktur, maka kegiatan ekspor impor dari pelabuhan Tanjung Priok dapat ditingkatkan. "Selama ini kegiatan ekspor impor secara nasional dilakukan melalui Pelabuhan Tanjung Priok. Maka dengan pembangunan ini diharapkan arus barang baik masuk maupun keluar bisa ditingkatkan," ujar Lino. Ia menambahkan, pertumbuhan kontainer pada tahun 2011 mencapai 5,7 juta kontainer dan meningkat pada tahun 2012 yang mencapai 6,2 juta kontainer. (*/wij)
Berita Terkait
Pertamina international shipping kirim bantuan ke Agam
Senin, 8 Desember 2025 10:08 Wib
Pengiriman logistik dan BBM ke lokasi bencana
Senin, 8 Desember 2025 10:06 Wib
Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut melalui Integrated Terminal Teluk Kabung salurkan bantuan LPG ke daerah terisolir Sibolga dan Pulau Nias
Selasa, 2 Desember 2025 21:08 Wib
Wako Fadly Amran tinjau Terminal Tipe A Anak Air
Kamis, 30 Oktober 2025 17:37 Wib
Mewujudkan energi bersih dari Desa Padang Toboh Ulakan
Senin, 27 Oktober 2025 17:37 Wib
Pemanfaatan limbah pertanian dan peternakan di Padang Pariaman
Senin, 27 Oktober 2025 9:28 Wib
Pertamina Minangkabau latih masyarakat pesisir buat berbagai olahan lokan
Kamis, 2 Oktober 2025 15:47 Wib
Zigo Rolanda tinjau kondisi Terminal Jati Kota Pariaman
Kamis, 2 Oktober 2025 6:16 Wib
