MAN 5 Agam butuh asrama siswa

id MAN 5 Agam,Asrama Siswa

MAN 5 Agam butuh asrama siswa

Kepala MAN 5 Agam, Isrizal berada di salah satu pustaka mini milik siswa, Sabtu (27/10). (Yusrizal)

Lubukbasung,  (ANTARA) - Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 5 Agam membutuhkan dana Rp3 miliar untuk membangun dua asrama siswa yang rumahnya jauh dari sekolah. Siswa yang rumahnya jauh dari sekolah mencapai 25 persen dari 179 siswa yang mengenyam pendidikan di sekolah tersebut.

"Satu unit asrama dengan dana Rp1,5 miliar untuk beberapa kamar dan perencanaan sudah ada," kata Kepala MAN 5 Agam, Isrizal di Lubukbasung, Selasa

Ia mengatakan, lahan untuk membangun asrama itu telah disediakan di lokasi yang berbeda dengan ukuran 20x20 meter.

Lahan itu telah memiliki sertifikat dan pengadaan lahan tersebut berasal dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

"Pengadaan lahan itu telah dilakukan semenjak beberapa tahun lalu dan sertifikat sudah terbit," katanya.

Ia menambahkan keberadaan asrama itu sangat butuh karena dari 179 siswa sekitar 25 persen berasal dari Kecamatan Palembayan, Ampek Nagari dan Tanjungmutiara dengan jarak sekolah dari rumah mereka sekitar 20-40 kilometer. Sedangkan sisanya berasal dari Lubukbasung.

Sebagian siswa, tambahnya, indekos dan berangkat sekolah menggunakan sepeda motor sehingga beresiko kecelakaan.

Selain itu, minat siswa dari luar Kecamatan Lubukbasung untuk masuk ke MAN 5 Lubukbasung kurang dengan alasan tidak adanya asrama siswa.

"Saat saya melakukan sosialisasi ke Kecamatan Palembayan, Ampeknagari dan Tanjungmutiara, para orang tua menanyakan asrama di sekolah itu," katanya.

Dengan dasar itu, pihak sekolah mengusulkan pembangunan asrama ke Kementerian Agama Agam, Pemkab Agam, Kanwil Sumbar.

"Mudah-mudahan asrama ini bisa dibangun dalam waktu dekat," katanya.

Sementara Kasie Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Agam, Edi Zalma mendukung pembangunan asrama tersebut demi meningkatkan minat siswa dan mutu pendidikan di sekolah itu.

Namun pihaknya berharap pihak sekolah untuk mencari peluang bantuan ke pemerintah dan pihak swasta.

"Kepala sekolah harus mencari informasi ke Kementerian Pekerja Umum Perumahan Rakyat dan pihak swasta, agar asrama bisa terbangun," katanya. (*)