Pentingnya komunikasi keluarga dalam mencegah anak terjerumus narkoba
Purwokerto (ANTARA) - Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Wisnu Widjanarko mengatakan orang tua berperan penting mencegah anaknya terjerumus dalam bahaya penyalahgunaan narkoba dengan cara mengoptimalkan komunikasi keluarga.
"Salah satu upaya yang dapat digunakan adalah pendekatan komunikasi keluarga," katanya di Purwokerto, Kamis.
Wisnu yang merupakan dosen komunikasi keluarga FISIP Universitas Jenderal Soedirman menambahkan, orang tua harus mengetahui bahwa anak pada usia remaja tengah berada dalam fase pencarian jati diri.
Wisnu yang juga merupakan dosen Magister Ilmu Komunikasi Unsoed tersebut mengatakan proses peralihan dari anak-anak menjadi dewasa tersebut ditandai dengan rasa keingintahuan yang tinggiSelain itu, kata dia, pada fase tersebut anak memiliki emosi yang kurang stabil dan cenderung naik turun.
Selain itu, kata dia, pada fase tersebut anak sangat membutuhkan pengakuan, baik dari rekan sebaya maupun dari lingkungan terdekatnya, khususnya dari orang tuanya.
"Karena itulah anak pada usia remaja rentan terjerumus dalam bahaya penyalahgunaan narkoba, dan karena itulah peran orang tua sangat penting dalam mendampingi anak melewati fase tersebut dengan perhatian penuh dan mengoptimalkan komunikasi keluarga," katanya.
Menurut dia, orang tua harus terus meningkatkan kualitas interaksi dengan anak-anak mereka.
"Orang tua harus memberi pemahaman dan juga memberi dukungan kepercayaan terhadap harapan dan impian anak selama apa yang dicita-citakan tersebut positif dan konstruktif," katanya.
Sementara itu, dia juga mengatakan, dengan berkomunikasi secara langsung anak dapat meningkatkan interaksi sosialnya, baik dengan orang tuanya maupun dengan orang-orang di lingkungan terdekatnya.
"Salah satu upaya yang dapat digunakan adalah pendekatan komunikasi keluarga," katanya di Purwokerto, Kamis.
Wisnu yang merupakan dosen komunikasi keluarga FISIP Universitas Jenderal Soedirman menambahkan, orang tua harus mengetahui bahwa anak pada usia remaja tengah berada dalam fase pencarian jati diri.
Wisnu yang juga merupakan dosen Magister Ilmu Komunikasi Unsoed tersebut mengatakan proses peralihan dari anak-anak menjadi dewasa tersebut ditandai dengan rasa keingintahuan yang tinggiSelain itu, kata dia, pada fase tersebut anak memiliki emosi yang kurang stabil dan cenderung naik turun.
Selain itu, kata dia, pada fase tersebut anak sangat membutuhkan pengakuan, baik dari rekan sebaya maupun dari lingkungan terdekatnya, khususnya dari orang tuanya.
"Karena itulah anak pada usia remaja rentan terjerumus dalam bahaya penyalahgunaan narkoba, dan karena itulah peran orang tua sangat penting dalam mendampingi anak melewati fase tersebut dengan perhatian penuh dan mengoptimalkan komunikasi keluarga," katanya.
Menurut dia, orang tua harus terus meningkatkan kualitas interaksi dengan anak-anak mereka.
"Orang tua harus memberi pemahaman dan juga memberi dukungan kepercayaan terhadap harapan dan impian anak selama apa yang dicita-citakan tersebut positif dan konstruktif," katanya.
Sementara itu, dia juga mengatakan, dengan berkomunikasi secara langsung anak dapat meningkatkan interaksi sosialnya, baik dengan orang tuanya maupun dengan orang-orang di lingkungan terdekatnya.