Ternate, (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Maluku Utara mengeluarkan status tanggap darurat bencana gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,2 di kabupaten Halmahera Selatan dengan menunjuk Danrem 152/Babullah Kolonel Inf Endro Satoto Insiden Komando.
Kepala Biro Protokol, Kerjasama dan Komunikasi Publik Pemprov Maluku Utara, Muliadi Tutupoho di Ternate, Kamis, menyatakan, keputusan status keadaan tanggap darurat untuk tingkat provinsi agar dapat membantu atau mendukung pemerintah kabupaten Halmahera Selatan, terutama dalam melakukan penanggulangan bencana di daerah tersebut.
"Jadi, status tanggap darurat ini bernomor 393/KPTS/MU/2019 mengenai penetapan status keadaan darurat bencana di Kabupaten Halmahera Selatan hanya untuk memback-up pemda kabupaten, bukan mengambil alih tugas-tugas pemda kabupaten," ujar Muliadi.
Olehnya itu, dirinya mengakui dalam pelaksanaannya, Danrem 152/Babullah nantinya yang akan mengomandai seluruh pelaksanaan dan tahapan dalam proses penanggulangan bencana gempa di Kabupaten Halmahera Selatan.
Sementara itu, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Utara Ali Yau menyatakan, dengan adanya status keadaan darurat yang dikeluarkan Pemprov Malut ini akan ada langkah-langkah dilakukan dalam membantu Pemkab Halmahera Selatan.
Apalagi, Pemda Halmahera Selatan telah mengeluarkan SK Tanggap Darurat dengan nomor 184/2019 selama 7 hari sejak 15 - 21 Juli tahun 2019. Pemda setempat yang dibantu TNI dan Polri telah mendirikan dapur umur di Labuha untuk penanganan pengungsi di 9 lokasi pengungsian dengan jumlah 54.789 jiwa.
"Pemda Halmahera Selatan telah menurunkan tim yang terdiri dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, Tagana, RAPI, PMI, ACT (Aksi Cepat Tanggap) untuk mendistribusikan logistik ke lokasi pengungsian di Kec. Bacan Timur, Kecamatan Bacan Timur Tengah Kecamatan Gane Dalam, Kecamatan Gane Timur dan Kecamatan Gane Barat," ujarnya.
Korem 152/Babullah Ternate sebelumnya membuat posko mobile yang bertujuan untuk mengelola alur distribusi bantuan logistik maupun pengerahan pasukan di lokasi bencana dalam rangka tanggap darurat bencana alam di wilayah Halmahera Selatan.
Tim posko mobile yang berjumlah 30 orang turun ke lokasi terdampak gempa 7,2 SR di Halsel dan membawa bantuan logistik berupa makanan, air mineral, perlengkapan bayi dan keperluan lainnya menuju Posko di wilayah Saketa .
Seluruh personel TNI telah bergerak ke lokasi terdampak dan membangun posko-posko guna memastikan penyaluran logistik maupun kebutuhan baik para pengungsi maupun korban dapat terpenuhi. (*)
Berita Terkait
BMKG: Gempa di Maluku terjadi akibat Sesar Utara Pulau Seram
Senin, 6 Mei 2024 8:57 Wib
Gempa magnitudo 5,8 guncang Seram Bagian Timur, Maluku
Senin, 6 Mei 2024 5:20 Wib
PT Medco Paparkan Eksplorasi Panas Bumi di Bonjol, Pasaman
Sabtu, 4 Mei 2024 9:15 Wib
Getaran gempa M4,6 Pesisir Selatan terasa hingga Padang
Senin, 22 April 2024 14:06 Wib
Percepatan penanganan bencana gempa bumi Bawean
Selasa, 26 Maret 2024 12:26 Wib
BMKG dorong pakar kebumian kaji potensi gempa bumi di Laut Jawa
Minggu, 24 Maret 2024 9:11 Wib
BMKG sebut 2023 tahun terpanas sejak pra industrialisasi 1850
Sabtu, 23 Maret 2024 17:04 Wib
BMKG: Gempa tektonik magnitudo 6,5 di Tuban terasa hingga ke Kalsel
Jumat, 22 Maret 2024 17:03 Wib