Painan, (Antaranews Sumbar) - Nagari Mandeh, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, menawarkan wisata air terjun selain wisata bahari untuk disuguhkan kepada pengunjung yang datang ke daerah itu.
"Di Nagari Mandeh terdapat dua titik air terjun dengan ketinggian masing-masing sekitar 15 meter," kata Wali Nagari Mandeh, Mushendri di Painan, Selasa.
Lokasi air terjun dikelilingi hutan yang masih rimbun yang membuat siapa saja betah berlama-lama di sana.
Menurutnya keberadaan air terjun ini akan memberikan nilai tambah bagi Mandeh, karena wisatawan bisa ke lokasi setelah berpuas menikmati wisata bahari.
"Setelah basah-basahan mandi air laut, bisa langsung ke lokasi air terjun untuk menikmati kesejukan airnya," ujarnya.
Hanya saja saat ini belum banyak wisatawan yang berkunjung ke air terjun karena medannya yang sulit.
Untuk sampai ke sana wisatawan mesti berjalan menyusuri pinggiran sungai lebih kurang satu kilometer.
"Saat ini kami tengah mengupayakan agar ada dana khusus dari APBD kabupaten untuk membangun jalan ke lokasi, sehingga air terjun dengan mudah bisa diakses," sebutnya.
Mandeh merupakan salah satu nagari yang masuk ke dalam Kawasan Wisata Bahari Terpadu (KWBT) Mandeh.
Sarana dan prasarana penunjang dunia kepariwisataan di lokasi terus dibangun, termasuk jalan lingkar dari Koto XI Tarusan ke Kota Padang dengan panjang 41,08 kilometer.
Tak tanggung-tanggung miliaran rupiah dikucurkan pemerintah pusat untuk menuntaskan jalan itu.
Kurun waktu 2015-2017, diselesaikan sepanjang 16 km dengan lebar 6 meter dengan anggaran total Rp88,26 miliar. Sementara sisanya sepanjang 25,08 kilometer diselesaikan pada akhir 2018.
Pada 2018, pekerjaan pembangunan jalan dilakukan dengan tiga kontrak. Kontrak pertama ditandatangani 2 Mei 2018, yakni Paket Pekerjaan Jalan Akses Wisata Mandeh sepanjang 13,03 km dengan nilai kontrak Rp55,18 miliar dengan kontraktor PT. Statika Mitrasarana dengan masa pelaksanaan 240 hari.
Kontrak kedua yakni Paket Pembangunan Jalan Akses Wisata Mandeh (lanjutan) sepanjang 12,05 km dengan nilai Rp59,9 miliar. Pekerjaan dilakukan oleh kontraktor PT. Lubuk Minturun Konstruksi Persada dengan masa pelaksanaan 240 hari.
Sedangkan kontrak ketiga yakni Paket Pekerjaan Penggantian, Rehabilitasi dan Pemeiliharaan Berkala Jembatan Ruas Jalan Akses Wisata Mandeh untuk 12 jembatan dengan total panjang 245 meter senilai Rp12,7 miliar yang dikerjakan oleh kontraktor PT Pilar Prima Mandiri dengan masa pelaksanaan 210 hari kalender.
Kedua kontrak ditandatangani pada 21 Juni 2018 lalu. Pihak kontraktor masih bertanggung jawab selama satu tahun dalam masa pemeliharaan. (*)
