Lampung Selatan, (Antaranews Sumbar) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Laksamana Muda (Purn) Willem Rampangilei geram dengan banyak isu atau berita bohong (hoaks) terkait tsunami baik melalui pesan berantai maupun media sosial.
"Isu hoaks ini sangat-sangat merugikan, mengganggu dan meresahkan karena dalam situasi panik serta masih banyak masyarakat yang trauma tentu hoaks ini akan mudah mempengaruhi warga khususnya korban bencana," katanya, saat dihubungi dari Lampung Selatan, Kamis malam.
Menurutnya, hoaks ini mudah untuk dipercaya jadi jika melihat pada bencana-bencana yang lalu bukan saja mengganggu kehidupan masyarakat, tetapi juga akan menimbulkan kerugian ekonomi.
Dia menyatakan hoaks terkait bencana tsunami hampir setiap waktu terjadi khususnya saat bencana, sama halnya di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Palu, Sulawes Tengah, warga semakin trauma dengan berseliweran isu hoaks yang isinya akan terjadi tsunami susulan lebih tinggi lagi.
Karena itu, pihaknya mengimbau kepada siapa pun agar jika menerima isu atau informasi yang belum jelas kebenarannya agar tidak main 'share' atau bagikan, tetapi saring terlebih dahulu kebenarannya.
Menurutnya, dampak hoaks ini sangat fatal seperti masyarakat menjadi khawatir, penuh dengan keresahan dan tentunya mengganggu psikologi warga yang ingin beraktivitas. (*)
Berita Terkait
Presiden minta pencairan stimulan korban bencana dipercepat
Senin, 15 Oktober 2018 19:21 Wib
Pencarian korban bencana Sulteng dihentikan Kamis (11/10)
Senin, 8 Oktober 2018 16:45 Wib
Situasi di Sulteng sudah membaik, permudah proses tanggap darurat
Senin, 8 Oktober 2018 16:32 Wib
BNPB antisipasi bencana pancaroba
Selasa, 25 September 2018 12:39 Wib
Kata BNPB perlu peraturan khusus lindungi anak-anak korban bencana alam
Selasa, 17 Juli 2018 12:16 Wib
Willem Rampangilei Yakin Indonesia Bebas Bencana Asap
Senin, 7 September 2015 16:12 Wib
Presiden Tunjuk Willem Rampangilei sebagai Kepala BNPB
Senin, 7 September 2015 15:02 Wib