Situasi di Sulteng sudah membaik, permudah proses tanggap darurat

id Gempa Palu,BNPB,Willem Rampangilei

Situasi di Sulteng sudah membaik, permudah proses tanggap darurat

Sejumlah pegawai pemerintahan membersihkan halaman kantor mereka pada hari pertama masuk kantor pascagempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (8/10). Aparatur Sipil Negara (ASN) berbagai instansi pemerintahan di Kota Palu mulai beraktivitas kembali meski belum berjalan normal seperti biasa. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/kye/18

Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengatakan situasi di Sulawesi Tengah setelah bencana gempa, tsunami dan likuifaksi sudah membaik sehingga akan memudahkan proses tanggap darurat.

"Tiga hari pertama kemarin situasi kolaps karena tidak ada listrik, bahan bakar minyak dan jaringan seluler sehingga menyulitkan koordinasi dan distribusi bantuan," kata Willem dalam jumpa pers di Jakarta, Senin.

Willem mengatakan layanan dan dukungan kebutuhan dasar dan permakaman bagi para pengungsi telah dapat terpenuhi, meskipun ada kendala di lokasi-lokasi yang terisolasi.

Untuk mengirimkan kebutuhan dasar dan permakamanan di daerah yang terisolasi, tim satuan tugas gabungan menggunakan 12 helikopter dari berbagai kementerian/lembaga.

"Begitu pula dengan layanan kesehatan. Kementerian Kesehatan, TNI dan Polri membantu memberikan layanan kesehatan di beberapa tempat," jelasnya.

Willem mengatakan 14 rumah sakit di Kota Palu, Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Parigi Moutong telah berfungsi secara penuh.

"Untuk rumah sakit yang rusak, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan menyiapkan fasilitas darurat," katanya.

Menurut Willem, selain untuk menyalurkan bantuan kebutuhan dasar dan permakanan, helikopter juga digunakan melakukan evakuasi media melalui udara.

"Laporan kemarin, sudah ada jalan yang bisa diakses meskipun masih terbatas untuk mobil kecil," ujarnya.

Willem menjadi salah satu narasumber dalam jumpa pers terkait penanganan gempa,tsunami dan likuifaksi Sulawesi Tengah di Graha BNPB, Jakarta.

Selain Willem, narasumber lainnya adalah Ketua Subsatgas Pendampingan Pusat Bencana Sulteng Kemenkopolhukam Achmad Djamaludin, Ketua Subsatgas Luar Negeri Pendampingan Pusat Bencana Sulteng Kemenkopolhukam Yoedhi Swastomo dan Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho. (*)

Baca juga: Setelah 10 hari berduka akibat gempa, siswa-siswi di Kota Palu mulai datangi sekolahnya

Baca juga: Pentingnya Kapasitas Individual agar selamat dari gempa

Baca juga: Pelajar Indonesia di Tiongkok himpun bantuan gempa Sulteng Rp138 juta