Olahan labu menjadi primadona di Payakumbuh Bagodang 2018

id Olahan labu,Event bagodang payakumbuh

Olahan labu menjadi primadona di Payakumbuh Bagodang 2018

Olahan labu yang dipamerkan di Bagodang Payakumbuh 2018. (ANTARA SUMBAR/Syafri Ario)

Payakumbuh, (Antaranews Sumbar) - Produk labu olahan memikat pengunjung di stan Pameran dan Promosi Produk Unggulan Daerah pada event Payakumbuh Bagodang 2018 di Rest Area Ngalau Indah, Senin.

"Stan ini paling favorit pengunjung karena memamerkan banyak varian produk olahan pangan sehat dari labu madu yang baru pertama kali ada di Payakumbuh," ujar inisiator Forum Komunikasi Petani Peduli Payakumbuh, Joni Safasni di Payakumbuh, Senin.

Pria yang akrab di sapa Mosir ini mengembangkan varietas labu madu di kelurahan Tarok dan Napar sejak bahwa 6 bulan yang lalu.

"Jenis labu yang dibudidayakan adalah labu madu origin Thailand. Labu ini sangat cocok sekali tanah di Luak Limopuluah dan Payakumbuh dengan masa tanam sampai panen 120 hari," jelasnya.

Ia mengatakan semula bibit ini diragukan apakah cocok dengan tanah di Payakumbuh, namun setelah dua kali panen terbetik keinginan untuk menjadikan labu madu ke dalam varian produk olah pangan sehat diantaranya stik labu, mi labu, donat labu, muffin labu, pilus labu, es krim , masker perawatan wajah, selai labu dan puding labu.

Produk turunan tersebut kemudian dikembangkan dan dipasarkan lewat salah satu pasar modern di Padang.

"Alhamdulillah sampai saat ini produk kami digemari masyarakat, salah satu sebabnya karena produk olahan kami dengan budidaya ramah lingkungan serta bebas dari zat kimia berbahaya," katanya.

Tak hanya ramai pengunjung, tampak Wali Kota Riza Falepi juga tertarik dengan Labu olahan ini dengan mencicipi donat dan es krim serta membeli mie basah untuk dibawa pulang.

"Kita harapkan lahir produk-produk olahan lainnya seperti ini yang mampu menghasilkan produk yang bernilai jual tinggi dan laris di pasaran," harap Wali Kota.

Event Bagodang Kota Payakumbuh ini sudah digelar untuk keempat kalinya yang menjadi ajang promosi produk dan kesenian Payakumbuh.

"Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dapat menampilkan produknya ke masyarakat agar usaha mereka semakin dikenal konsumen, baik yang berada di Sumbar maupun di luar Sumbar," ujarnya. (*)