Kopi Radjo, cendera mata untuk peserta balap pariwisata TdS 2018

id Kopi Radjo,Kopi Radjo Cendera Mata TdS,TdS 2018

Kopi Radjo, cendera mata untuk peserta balap pariwisata  TdS 2018

Sejumlah pebalap TdS 2018 etape III melewati jalan Lintas Singkarak, Kabupaten Solok menuju finis Istana Pagaruyung, Batusangkar setelah menyusuri Danau Singakarak dua kali pada Selasa. (ANTARA SUMBAR/Tri Asmaini)

Arosuka, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok, Sumatera Barat, memberikan cendera mata kopi Radjo untuk para peserta Tour de Singkarak (TdS) 2018, yang merupakan hasil bumi daerah itu.

"Kopi Radjo sengaja diberikan untuk para peserta TdS karena merupakan produk unggulan perkebunan di Kabupaten Solok dan telah mulai diekspor keluar negeri," kata Bupati Solok, Gusmal di Dermaga Danau Singakarak, Selasa.

Kopi Radjo ini telah mendunia dan rasanya enak sekali, sekarang telah dikenal banyak kalanangan pencinta kopi, kata dia.

Dengan diberikannya cenderamata kopi Radjo diharapkan sebagai media untuk mempromosikan hasil alam kabupaten setempat. Apalagi kopi Radjo telah banyak dikenal dalam industri usaha kopi di Indonesia dan luar negeri.

"Saat ini sudah banyak permintaan kopi Radjo dari konsumen atau pengusaha kafe. Tapi kami yang belum bisa memenuhi permintaan karena masih terbatasnya lahan dan pengelola tanaman kopi," katanya.

Menurutnya, saat ini pemerintah setempat sampai kesulitan memenuhi permintaan kopi Radjo dari berbagai pihak yang memesan.

Nantinya, dari Dinas Pertanian setempat tahun ini dan mendatang akan mendorong petani untuk meluaskan lahan sekitar 300 hektar lagi untuk perkebunan kopi arabika karena prospeknya yang bagus kedepan.

Ia berharap dengan adanya TdS ini, kawasan wisata di Solok semakin dikenal di Indonesia dan mancanegara. Sehingga, nanti berdampak akan dibangunnya kawasan wisata dengan sebaik-baiknya.

"Kawasan Danau Singkarak dan Danau Diatas sudah dimasukkan dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Tinggal kami desak lagi pemerintah pusat untuk membantu pembangunan," katanya.

Jika kawasan wisata tersebut dibangun dengan baik, nantinya akan meningkatkan ekonomi masyarakat, kreativitas dan aktivitas usaha industri rumah tangga akan meningkat sehingga pertumbuhan ekonomi semakin tinggi, kata dia.

Kabupaten Solok sendiri mendapat jatah tiga etape yaitu pada etape tiga, enam dan tujuh pada 6, 9, dan 10 November 2018 yang mulai start pada Selasa (6/11) di Dermaga Singkarak.

Selanjutnya, etape VI dengan panjang lintasan 105 Kilometer pada Jumat, 9 November 2018, titik start TdS berada di Kota Solok. Sekitar pukul 14.00 WIB, pebalab menuju Tanjung Bingkuang, Sumani, Tikalak, Kacang, Ombilin, Batusangkar dan finis di Payakumbuh.

Kemudian etape VII pada Sabtu, 10 November 2018, dengan panjang lintasan 194,4 Kilometer, start lintasan dimulai dari Padang Panjang menuju Padang Aro Kabupaten Solok Selatan.

Sebelumnya Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Oni Yulfian mengatakan selain diikuti oleh pebalap yang rutin ikut, diperkirakan pebalap dari Eropa Timur yang sebelumnya belum pernah tampil, akan turut berpartisipasi.

Makin banyak peserta menurut Oni akan makin baik untuk pengembangan dan promosi balapan itu secara nasional dan internasional.

Hal itu akan mewujudkan tujuan kegiatan yang tidak hanya sebagai ajang adu kecepatan pebalap, tetapi juga untuk promosi pariwisata daerah.

Sumatera Barat adalah provinsi yang memiliki potensi pariwisata yang amat banyak dan beragam, hampir pada 19 kabupen dan kota di daerah itu. Promosi dilakukan dengan tagline "Taste of Padang,".(*)